Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Gubernur BI Siap Terima Target Nilai Tukar Rupiah di RAPBN 2026 Meski Melebihi Kisaran BI

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Gubernur BI Siap Terima Target Nilai Tukar Rupiah di RAPBN 2026 Meski Melebihi Kisaran BI
Foto: Rapat Kerja Pengambilan Keputusan atas Asumsi Dasar Ekonomi Makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 antara Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta (sumber: ANTARA/Imamatul Silfia)

Pantau - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan kesiapannya menerima target nilai tukar Rupiah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang disepakati dalam kisaran Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar Amerika Serikat (AS).

Perry menjelaskan bahwa rentang nilai tukar yang disepakati panitia kerja Komisi XI DPR RI memang berada di atas kisaran proyeksi BI, yaitu antara Rp16.100 sampai Rp16.500 per dolar AS.

"Siap menerima," ungkapnya saat merespons hasil kesepakatan tersebut.

Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan bahwa penetapan asumsi nilai tukar tersebut dilakukan langsung dalam rapat kerja bersama, tanpa pembentukan panitia kerja khusus.

"Kami tidak mempunyai panja untuk menetapkan itu dan kami langsung memutuskan di rapat kerja hari ini. Tapi, di rapat internal, kami menyepakati rupiah sesuai dengan yang ada di KEM-PPKF," ia mengungkapkan.

Asumsi Makro RAPBN 2026 Disepakati dalam Rapat Kerja

Komisi XI DPR RI bersama pemerintah telah menyepakati sejumlah asumsi makro dalam RAPBN 2026 yang akan menjadi acuan dalam penyusunan anggaran negara tahun depan.

Asumsi tersebut mencakup pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,2 hingga 5,8 persen, dengan target inflasi antara 1,5 sampai 3,5 persen.

Nilai tukar Rupiah dipatok pada kisaran Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar AS, sementara suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun diperkirakan berada pada level 6,6 sampai 7,2 persen.

Untuk sektor energi, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil Price/ICP) diproyeksikan antara 60 hingga 80 dolar AS per barel, dengan target lifting minyak mentah 600 hingga 605 ribu barel per hari.

Sementara itu, target lifting gas bumi ditetapkan dalam kisaran 953 hingga 1.017 ribu barel setara minyak per hari.

Dari sisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan, tingkat pengangguran terbuka diproyeksikan berada pada angka 4,44 hingga 4,96 persen, dengan rasio gini 0,377 hingga 0,380.

Pemerintah juga menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta menurunkan tingkat kemiskinan umum menjadi 6,5 hingga 7,5 persen.

Indeks modal manusia ditargetkan mencapai angka 0,57 sebagai ukuran peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Penulis :
Shila Glorya