Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pendanaan Hijau Internasional Capai 29 Miliar Dolar AS, Dorong Akselerasi Energi Terbarukan di Kalimantan dan Sumatra

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pendanaan Hijau Internasional Capai 29 Miliar Dolar AS, Dorong Akselerasi Energi Terbarukan di Kalimantan dan Sumatra
Foto: Pendanaan Hijau Internasional Capai 29 Miliar Dolar AS, Dorong Akselerasi Energi Terbarukan di Kalimantan dan Sumatra (Sumber: ANTARA/HO - Komisi XII DPR RI)

Pantau - Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyatakan bahwa masuknya pendanaan hijau skala besar dari mitra internasional memperkuat komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi energi menuju sumber energi terbarukan.

"Pendanaan ini menjadi bukti bahwa dunia melihat Indonesia sebagai pemain penting dalam transisi energi global. Ini kabar baik bagi daerah seperti Kalimantan, termasuk Kalteng, yang punya potensi besar energi terbarukan," ungkapnya.

Dua Sumber Pendanaan: World Bank dan Arab Saudi

Mukhtarudin menyambut positif masuknya dua paket pendanaan hijau dari mitra internasional sebagai bentuk dukungan konkret terhadap agenda transisi energi Indonesia.

Dalam dua pekan terakhir, Indonesia berhasil mengamankan total investasi senilai lebih dari 29 miliar dolar AS.

Investasi tersebut berasal dari World Bank Group dan pemerintah Arab Saudi.

World Bank bersama mitranya menyetujui skema pendanaan sebesar 2,13 miliar dolar AS yang difokuskan untuk mempercepat akses energi bersih di Kalimantan dan Sumatra.

Proyek ini mencakup pengembangan listrik tenaga surya dan angin hingga kapasitas 540 megawatt (MW), pembangunan jaringan distribusi, serta peningkatan akses listrik untuk lebih dari 3,5 juta masyarakat, termasuk wilayah pelosok Kalimantan Tengah yang masih mengalami keterbatasan energi.

Investasi Arab Saudi Fokus pada Energi Terbarukan dan Hilirisasi

Pemerintah Indonesia juga mengamankan komitmen investasi sebesar 27 miliar dolar AS dari pemerintah Arab Saudi.

Dana tersebut disalurkan melalui Dana Investasi Publik (PIF) dan perusahaan energi ACWA Power.

Investasi ini mencakup pengembangan energi terbarukan skala besar, pembangunan jaringan transmisi modern, dan pengembangan hilirisasi petrokimia nasional.

Saat ini, ACWA Power telah membuka desk koordinasi awal dengan Danantara untuk memetakan proyek-proyek potensial di wilayah Indonesia timur dan tengah.

Mukhtarudin menekankan bahwa pemerintah pusat perlu memastikan realisasi investasi ini berjalan inklusif dan berpihak pada daerah-daerah non-Jawa yang memiliki potensi besar namun kerap tertinggal dalam pembangunan energi.

Penulis :
Aditya Yohan