Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Wamendagri Bima Arya Ajak Generasi Z Berperan Aktif dalam Percepatan Ekonomi Syariah Indonesia

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wamendagri Bima Arya Ajak Generasi Z Berperan Aktif dalam Percepatan Ekonomi Syariah Indonesia
Foto: Wamendagri Bima Arya Ajak Generasi Z Berperan Aktif dalam Percepatan Ekonomi Syariah Indonesia (Sumber: ANTARA/HO-Kemendagri)

Pantau - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan dukungannya terhadap pelibatan generasi muda, khususnya generasi Z, dalam pengembangan dan percepatan ekonomi syariah di Indonesia.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Gunadarma Sharia Economic Event (GSENT) 2025 yang digelar di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat.

"Memang harus ada akselerasi koordinasi yang sinergis antara semua stakeholders, pemerintah, masyarakat, kampus, komunitas, agar ekonomi syariah ini bisa bergerak lebih cepat. Jadi, saya lihat itu masih sangat relevan," ujar Bima.

Ekonomi Syariah sebagai Pilar Menuju Indonesia Emas 2045

Menurut Bima, ekonomi syariah merupakan salah satu pilar penting untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.

Ia menekankan bahwa literasi ekonomi syariah harus ditingkatkan melalui sosialisasi dan edukasi agar masyarakat memahami prinsip dan potensi yang dimiliki sektor ini.

Wamendagri juga menyoroti pentingnya waktu dalam menyiapkan generasi masa depan, mengingat Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia dalam dua dekade mendatang.

"Ini kata World Bank, kata IMF, kata para pakar, kita akan menunjuk ke sana, one of the five largest economies in the world. Satu dari lima negara paling hebat di dunia pada saat ini adalah Indonesia, 20 tahun lagi, enggak lama," jelasnya.

Mahasiswa Diminta Asah Intelektualitas dan Pegang Nilai Integritas

Dalam pidatonya, Bima memotivasi mahasiswa dengan menyebutkan bahwa banyak tokoh besar bangsa seperti Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto mulai memimpin di usia muda, sekitar 40-an.

Namun, ia menekankan bahwa kepemimpinan tidak hanya soal usia, melainkan soal nilai dan integritas.

"Enggak ada yang berharga di dunia ini selain integritas dan nilai. Boleh kalian bercita-cita jadi pemimpin di usia muda, tetapi enggak ada artinya kalau kalian tidak memimpin dengan nilai, tidak memimpin dengan integritas," ucapnya.

Ia juga mengapresiasi peran kampus sebagai ruang diskusi dan pembentukan karakter intelektual mahasiswa yang tajam dan kritis.

Bima mendorong mahasiswa untuk terus terbuka terhadap berbagai perspektif dan belajar dari pengalaman orang lain.

"Salah satu kunci sukses adalah belajar dari orang lain, belajar dari pengalaman orang lain, dan memperkaya perspektif melalui pengalaman orang lain. Di forum atau event-event seperti ini, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk itu," pungkasnya.

Penulis :
Aditya Yohan