
Pantau - Indonesia mencatat potensi transaksi sebesar 2,22 juta dolar AS atau sekitar Rp36,27 miliar dalam ajang Manila Food and Beverage Expo (MAFBEX) 2025 yang berlangsung di Filipina.
Minat Tinggi Pasar Filipina terhadap Produk Makanan dan Minuman Indonesia
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan Manila menyampaikan bahwa pameran MAFBEX 2025 menunjukkan besarnya peluang bagi produk makanan dan minuman Indonesia di pasar Filipina.
Atase Perdagangan Manila, Martin Pandapotan Hutabarat, menyatakan, "Potensi transaksi menunjukkan tingginya minat pasar Filipina terhadap makanan dan minuman Indonesia. Hal ini dapat dilihat sebagai peluang ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) makanan dan minuman Indonesia di pasar Filipina," ungkapnya.
Paviliun Indonesia dalam pameran tersebut menghadirkan 10 perusahaan, termasuk 8 pelaku UMKM.
Produk-produk yang ditampilkan meliputi kopi, teh, madu, cokelat, biskuit dan camilan sehat, serta produk olahan seperti sorgum, tepung, beras, dan pati.
Selain potensi transaksi besar, produk UMKM juga membukukan penjualan ritel langsung senilai 1.445 dolar AS atau sekitar Rp23,26 juta selama pameran.
Kinerja Ekspor dan Peluang Besar di Sektor Makanan Sehat
Dalam lima tahun terakhir (2020-2024), ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Filipina mencatatkan kenaikan sebesar 18,34 persen.
Komoditas makanan dan minuman kini menjadi sektor ekspor terbesar ketiga Indonesia ke Filipina.
Untuk komoditas biji kopi, Indonesia menempati posisi kedua sebagai eksportir ke Filipina setelah Vietnam.
Ekspor biji kopi Indonesia ke Filipina pada tahun 2024 tercatat sebesar 43,48 juta dolar AS atau sekitar Rp704,9 miliar.
Sementara itu, ekspor biji kopi Vietnam ke Filipina mencapai 153,92 juta dolar AS atau sekitar Rp2,49 triliun pada periode yang sama.
Di sektor makanan sehat, Indonesia melihat potensi pertumbuhan ekspor yang signifikan.
Menurut Data Bridge Market Research 2022, pasar makanan sehat dan bernutrisi (healthy and wellness) di Filipina diprediksi terus tumbuh.
Nilai pasar sektor ini diperkirakan meningkat dari 20,98 miliar dolar AS pada tahun 2024 menjadi 42,70 miliar dolar AS pada 2032.
Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) diproyeksikan sebesar 12,03 persen pada periode 2025 hingga 2032.
Proyeksi pertumbuhan ini memberikan peluang besar bagi UMKM Indonesia yang memproduksi produk sehat untuk memperluas penetrasi pasar ke Filipina dan wilayah Asia Tenggara lainnya.
- Penulis :
- Arian Mesa