
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) tidak akan mematikan bisnis warung kecil, melainkan justru akan menjadi mitra utama dalam rantai pasok kebutuhan pokok di desa.
Zulhas menyampaikan hal tersebut untuk menjawab kekhawatiran sejumlah pihak mengenai potensi dampak negatif dari kehadiran Kopdes terhadap usaha warung tradisional di desa.
"Enggak, malah mendukung. Bahkan, nanti koperasi ini bisa juga mensuplai warung-warung di kampung," ujar Zulhas setelah rapat koordinasi persiapan peluncuran Kopdes Merah Putih di Jakarta, Selasa.
Fokus pada Distribusi Kebutuhan Pokok dan Pemberantasan Tengkulak
Zulhas menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih akan fokus pada penyediaan kebutuhan dasar masyarakat seperti sembako, LPG 3 kg, dan pupuk.
Langkah ini diambil untuk memastikan keberlanjutan koperasi dengan model usaha yang fokus dan terarah.
Menurutnya, banyak koperasi sebelumnya tidak berjalan optimal karena tidak memiliki fokus bisnis yang jelas setelah menerima dana dari APBN.
Fokus utama Kopdes adalah memangkas rantai distribusi yang panjang yang selama ini menyebabkan harga kebutuhan pokok menjadi mahal di desa-desa.
Zulhas menyebut bahwa produk sembako bisa melewati hingga delapan lapisan distribusi dari pabrik ke konsumen akhir.
Dengan Kopdes, proses distribusi akan diperpendek, sehingga harga menjadi lebih kompetitif dan keuntungan bisa dinikmati tidak hanya oleh koperasi, tetapi juga oleh warung-warung kecil yang menjadi mitra distribusi.
Selain sembako, pupuk dan gas LPG juga menjadi sektor prioritas karena sangat dibutuhkan masyarakat desa.
"Koperasi pupuk ini akan diusahakan, kenapa harus pupuk, untuk memotong... rentenir-rentenir, tengkulak-tengkulak, selama ini," kata Zulhas.
103 Koperasi Percontohan Siap Akses KUR Mulai 22 Juli
Hingga saat ini, pemerintah mencatat telah terbentuk sekitar 81 ribu koperasi desa, dengan 78 ribu di antaranya sudah memiliki badan hukum koperasi.
Peluncuran resmi Koperasi Desa Merah Putih dijadwalkan pada 21 Juli 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah.
Sebanyak 103 koperasi percontohan telah dipersiapkan dan diharapkan menjadi model bagi pengembangan koperasi serupa di seluruh Indonesia.
Pemerintah juga mengumumkan bahwa mulai 22 Juli 2025, koperasi-koperasi percontohan tersebut sudah bisa mengakses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank Himbara.
- Penulis :
- Shila Glorya