Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pengiriman tembaga Indonesia ke Amerika Serikat akan tetap mengikuti regulasi nasional, yaitu hanya tembaga hasil hilirisasi yang diizinkan untuk diekspor.
Aturan Ekspor Tembaga Dipastikan Tetap Berlaku
Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Jumat, 18 Juli 2025.
"Dalam negosiasi itu, aturan-aturan yang di dalam negeri tetap diterapkan. Jadi, andaikan pun ada yang harus kita kirim tembaga, semuanya dalam kerangka aturan yang berlaku", ungkapnya.
Penegasan ini diberikan sebagai respons atas ketertarikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap tembaga Indonesia.
Bahlil menjelaskan bahwa ekspor komoditas, termasuk tembaga, masih akan dibahas lebih lanjut bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Sepengetahuan saya, semuanya sesuai aturan yang berlaku di negara kita. Tapi nanti saya akan mengecek lagi, minta arahan Presiden Prabowo dan Pak Menko", ia menambahkan.
Tembaga Indonesia Dipuji, Tarif Ekspor Diturunkan
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa tembaga asal Indonesia memiliki kualitas tinggi.
Pernyataan tersebut disampaikan berbarengan dengan pengumuman penurunan tarif balasan atau resiprokal atas produk tambang Indonesia, dari 32 persen menjadi 19 persen.
Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyebut pihaknya masih menunggu kejelasan mengenai detail tarif ekspor ke Amerika Serikat.
"Detailnya belum tahu. Tapi tadi dipuji (oleh Presiden AS Donald Trump) bahwa tembaga di Indonesia itu kualitasnya bagus", ungkapnya saat ditemui di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 16 Juli 2025.
- Penulis :
- Arian Mesa
