
Pantau - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 40 kilowatt peak (kWp) di Stasiun Medan sebagai langkah konkret mendukung energi hijau dan keberlanjutan lingkungan.
Upaya Kurangi Emisi dan Wujudkan Transportasi Ramah Lingkungan
Manajer Humas KAI Divre I Sumut, M. As’ad Habibuddin, menjelaskan bahwa pemanfaatan energi surya ini merupakan bagian dari implementasi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) melalui Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Pemanfaatan energi matahari ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca serta mendukung visi KAI dalam menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ungkapnya.
Sistem PLTS yang dipasang menggunakan sistem on-grid, yang langsung terhubung ke jaringan listrik tanpa menggunakan baterai penyimpanan, dan cocok digunakan di daerah dengan pasokan listrik stabil.
Teknologi Terintegrasi dan Inisiatif Hijau Lainnya
Panel surya dipasang di atap stasiun untuk efisiensi ruang dan tidak mengganggu aktivitas operasional.
Sistem tetap dapat berfungsi saat cuaca mendung atau hujan, dengan kapasitas suplai energi dari panel sebesar 10–20 persen dan sisanya dari listrik PLN.
Sistem ini juga terintegrasi dengan aplikasi pemantauan energi secara real-time, yang mencakup data daya masuk, konsumsi energi, dan cadangan, untuk mendukung efisiensi dan transparansi pengelolaan listrik.
Selain PLTS, KAI Divre I Sumut juga menjalankan inisiatif ramah lingkungan lainnya seperti penyediaan water station gratis di Stasiun Medan dan Tebing Tinggi, layanan boarding tanpa tiket fisik menggunakan face recognition, serta penambahan fitur jejak karbon (carbon footprint) pada tiket kereta api.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf