billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ribuan Hektare Tambak di Karawang Akan Direvitalisasi, Program Nasional Dimulai Akhir 2025

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Ribuan Hektare Tambak di Karawang Akan Direvitalisasi, Program Nasional Dimulai Akhir 2025
Foto: Ilustrasi - Tambak ikan di Karawang (sumber: ANTARA/Ali Khumaini/dok)

Pantau - Ribuan hektare tambak ikan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat akan direvitalisasi melalui program tambak Pantura dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai bagian dari upaya peningkatan produktivitas budidaya ikan dan ketahanan pangan nasional.

Karawang Jadi Prioritas Pengembangan Tambak Ikan Nila Salin

Kepala Bidang Budidaya Dinas Perikanan Karawang, Nur Ridwan Solihin menyatakan bahwa Karawang ditetapkan sebagai daerah prioritas dalam pengembangan tambak ikan nila salin berkelanjutan.

"Program ini sangat kami sambut baik karena menjadi langkah nyata untuk meningkatkan hasil budidaya dan memperkuat ketahanan pangan," ungkapnya.

Luas total tambak yang akan direvitalisasi mencapai 6.979,51 hektare dan tersebar di lima kecamatan, yaitu Batujaya, Cibuaya, Cilamaya Wetan, Pakisjaya, dan Tirtajaya.

Revitalisasi ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik infrastruktur tambak, tetapi juga mencakup pengembangan industri hulu dan hilir seperti pembibitan, pengolahan hasil perikanan, hingga kemasan.

Selain itu, program ini juga akan melibatkan rehabilitasi lingkungan pesisir untuk mengatasi dampak abrasi yang selama ini menjadi masalah di wilayah tersebut.

Proyek Nasional dengan Dampak Ekonomi dan Lingkungan yang Signifikan

Secara nasional, Kabupaten Karawang menjadi satu dari empat daerah yang masuk dalam proyek revitalisasi bersama Bekasi, Subang, dan Indramayu.

Total gabungan luas tambak dari keempat kabupaten tersebut mencapai 20.413 hektare.

Program ini diperkirakan akan memberi dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi lokal, penyerapan tenaga kerja, serta perbaikan ekosistem produksi ikan air payau di Karawang.

Menurut Dinas Perikanan Karawang, proyek ini akan dimulai pada akhir tahun 2025 sebagai tahap persiapan, dilanjutkan pembangunan fisik dari Januari 2026 hingga Desember 2027.

Beberapa tambak ditargetkan sudah bisa mulai beroperasi pada Agustus 2026.

Sosialisasi mengenai program ini telah dilakukan secara bertahap kepada masyarakat pesisir.

Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat yang berharap adanya perbaikan penghasilan dan peningkatan keberlanjutan lingkungan.

Penulis :
Arian Mesa