Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kwik Kian Gie Wafat di Usia 90 Tahun, PDI Perjuangan Kehilangan Sosok Ekonom Gigih dan Nasionalis Sejati

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kwik Kian Gie Wafat di Usia 90 Tahun, PDI Perjuangan Kehilangan Sosok Ekonom Gigih dan Nasionalis Sejati
Foto: (Sumber: Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah. (ANTARA/HO-PDI Perjuangan))

Pantau - Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, menyampaikan ucapan duka mendalam atas wafatnya ekonom senior dan tokoh bangsa Kwik Kian Gie yang meninggal dunia pada Senin, 28 Juli 2025, dalam usia 90 tahun.

"Semalam, Pak Kwik Kian Gie, meninggalkan kita di usia 90 tahun. Kita kehilangan ekonom gigih," ungkap Said.

Kwik dikenal sebagai sosok guru bangsa yang konsisten menyuarakan idealisme hingga akhir hayatnya.

Konsistensi dan Nasionalisme Tanpa Kompromi

Menurut Said, pemikiran Kwik selalu bernas dan kritis, baik dalam bidang ekonomi maupun politik.

Ia menegaskan bahwa sikap politik dan kepribadian Kwik tidak berubah meski berganti posisi antara di dalam dan di luar pemerintahan.

"Kecintaannya terhadap Republik ini tidak surut dibarter oleh apa pun," ujarnya.

Salah satu momen penting dalam karier Kwik terjadi saat krisis ekonomi 1997–1998, ketika ia menolak skema penyelesaian utang obligor yang didukung IMF dan sebagian besar menteri kabinet.

Skema tersebut melalui pengambilalihan aset oleh BPPN, namun menurut Kwik, aset yang disita justru lebih kecil dari utang yang ditanggung negara.

"Pak Kwik kalah dalam keputusan ini, namun beliau tetap berdiri dengan kepala tegak," kata Said.

Ia juga menyatakan bahwa nasionalisme Kwik tak perlu diragukan, karena sejalan dengan prinsip ekonomi mandiri yang digagas oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Kwik selalu menunjukkan kepedulian besar terhadap pengelolaan sumber daya alam dan kemandirian ekonomi nasional.

Perjalanan Hidup dan Pengabdian Seorang Negarawan

Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935.

Ia adalah ekonom dan politikus keturunan Tionghoa yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999–2000) serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2001–2004).

Sebagai bentuk pengabdiannya di bidang pendidikan, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

Dalam tubuh PDI Perjuangan, Kwik pernah menjabat sebagai Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan.

Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI, anggota Komisi IX DPR RI, serta dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana oleh pemerintah Indonesia.

"Semoga Tuhan Yang Maha Esa menempatkan Pak Kwik ke tempat yang terhormat. Lantunan doa senantiasa kami panjatkan mengiringi rohmu di alam keabadian," tutup Said.

Penulis :
Ahmad Yusuf