Pantau - Kisah Ibu Umi Haryanti, nasabah PNM Mekaar asal Yogyakarta, menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan perempuan prasejahtera mampu menghidupkan kembali harapan yang sempat padam.
Dari Buruh Batik ke Pemilik Usaha Mandiri
Melalui kerja keras dan dukungan dari program PNM, Ibu Umi kini dikenal sebagai pengusaha batik halus premium yang karyanya digunakan oleh berbagai merek ternama di Indonesia.
Perjalanan usahanya dimulai sebagai buruh batik di sebuah galeri ternama yang produknya menembus pasar internasional.
Kemampuan membatik Ibu Umi diakui oleh pemilik galeri, namun setelah pemiliknya wafat dan galeri tutup, ia sempat kehilangan arah.
"Waktu itu saya sempat berhenti membatik karena bingung harus mulai dari mana," ujarnya.
Tekad untuk bangkit membuatnya memproduksi batik tulis halus secara mandiri.
Ia mulai memanfaatkan jaringan lama untuk memasarkan batiknya ke toko-toko di kawasan Jogja-Solo.
Kini, usahanya terus berkembang dan beberapa produsen batik nasional memesan langsung dari Ibu Umi karena kekhasan serta kualitas hasil karyanya yang telaten.
Menggandeng Rekan dan Didukung PNM Mekaar
Tak hanya membangun usaha sendiri, Ibu Umi juga menggandeng 13 orang mantan rekan kerjanya yang terdampak penutupan galeri untuk membentuk kelompok usaha bersama melalui program PNM Mekaar.
Ia kini dipercaya menjadi ketua kelompok usaha tersebut.
"Dulu kami sama-sama berjuang. Saat saya mulai bangkit, saya ingin teman-teman saya juga ikut merasakan," kata Umi.
Ibu Umi juga bersyukur karena mendapat kesempatan untuk mengikuti Gelar Batik Nusantara 2025, difasilitasi oleh PNM, yang memperluas jangkauan promosi produknya.
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi, menegaskan bahwa perusahaan terus berkomitmen mendukung pelaku UMKM perempuan di seluruh Indonesia.
"PNM hadir untuk membuka jalan bagi perempuan yang pernah kehilangan harapan. Program pemberdayaan seperti pembiayaan Mekaar dan partisipasi dalam pameran nasional kami harapkan bisa mendorong kebangkitan ekonomi desa," ujar Arief.
Ibu Umi merupakan salah satu dari jutaan nasabah PNM yang menunjukkan bahwa perempuan tangguh tidak hanya mampu bangkit secara mandiri, tetapi juga mampu menumbuhkan komunitasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
