
Pantau - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat, Peter M Haymond, untuk membahas penguatan kemitraan ekonomi Indonesia–AS serta langkah-langkah reformasi iklim investasi dalam negeri.
Pertemuan tersebut berlangsung di tengah komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemudahan berbisnis melalui deregulasi dan efisiensi birokrasi.
"Saya menjelaskan mengenai upaya Indonesia saat ini untuk menciptakan kemudahan berbisnis di Indonesia. Salah satunya, melalui deregulasi", ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram @smindrawati.
Ia menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan penyederhanaan aturan guna menarik investasi global dan mendorong daya saing usaha nasional.
Komitmen Bersama dan Dukungan Akses OECD
Peter Haymond menyatakan kesepakatan untuk memperkuat sinergi ekonomi bilateral serta membuka peluang kerja sama baru yang sesuai dengan kepentingan kedua negara.
“Saya dan Ambassador Peter berharap kolaborasi ini akan terus berkembang demi kemajuan bersama dan berkomitmen untuk terus merawat hubungan baik antara AS dan Indonesia yang sudah terjalin lama,” tambah Sri Mulyani.
Sebelumnya, Peter Haymond juga menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga meminta dukungan pemerintah AS dalam proses aksesi Indonesia sebagai anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
"Proses aksesi OECD ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun. Dukungan negara-negara anggota OECD seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa sangat diperlukan untuk percepatan penyelesaian proses aksesi," ucap Airlangga.
Peter menyatakan bahwa AS mendukung penuh langkah Indonesia bergabung dengan OECD, karena hal itu dinilai sebagai peluang strategis untuk mempercepat reformasi struktural nasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf










