
Pantau - Pemerintah menyiapkan stimulus ekonomi sebesar Rp10,8 triliun untuk triwulan III 2025 guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa stimulus tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat permintaan domestik di tengah tantangan global.
"Masih ada Rp10,8 triliun stimulus aktivitas ekonomi yang akan terlaksana di triwulan III yang kita harapkan juga akan memberikan momentum pada bulan Juli yang baru saja kita lewati, dan nanti di bulan Agustus ini diharapkan momentumnya tetap terjaga," ungkapnya.
Fokus pada Program Prioritas Pemerintah
Mayoritas stimulus akan dialokasikan untuk program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto, antara lain program makan bergizi gratis (MBG), pembangunan sekolah rakyat, koperasi desa merah putih, dan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Pemerintah juga menargetkan pembangunan 200 gedung sekolah rakyat yang dimulai pada bulan September 2025.
Di sektor perumahan, program FLPP ditargetkan mencakup 220 ribu unit rumah pada kuartal III dan mencapai 350 ribu unit hingga akhir 2025.
Untuk mendukung akses perumahan, insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100 persen tetap diberlakukan untuk pembelian rumah hingga Rp2 miliar.
Di bidang UMKM, pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp287,8 triliun sepanjang semester kedua 2025.
"APBN pada semester kedua ini, masih ada Rp2.121 triliun yang rencananya akan dibelanjakan dalam 6 bulan," ujar Sri Mulyani.
Stabilisasi Harga dan Akselerasi Konsumsi
Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa pemerintah mengalokasikan dana tambahan untuk menjaga stabilitas harga pangan, termasuk Rp16,6 triliun untuk stabilisasi harga beras dan Rp5 triliun untuk harga jagung.
Ia menambahkan bahwa deregulasi di sektor pertanian telah dilakukan untuk menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi menjelang musim tanam.
Selain itu, stimulus tambahan sedang disiapkan untuk mendorong konsumsi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa strategi akselerasi pertumbuhan ekonomi di semester II 2025 difokuskan pada penguatan konsumsi, investasi, dan penciptaan lapangan kerja.
Program makan bergizi gratis, koperasi desa merah putih, dan pembangunan tiga juta rumah disebut sebagai motor utama pertumbuhan di sektor konstruksi dan serapan tenaga kerja.
Untuk sektor pariwisata, pemerintah menyiapkan insentif PPN DTP untuk tiket pesawat, diskon moda transportasi publik, dan berbagai gelaran wisata nasional menjelang akhir tahun.
Stimulus senilai Rp10,8 triliun ini merupakan kelanjutan dari stimulus kuartal II sebesar Rp24,4 triliun yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,12 persen secara tahunan.
- Penulis :
- Arian Mesa