billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kemerdekaan sebagai Jembatan Emas: Peran Profesi Moneter dan Fiskal pada Awal Republik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemerdekaan sebagai Jembatan Emas: Peran Profesi Moneter dan Fiskal pada Awal Republik
Foto: (Sumber: Deva Mahendra bermain peran di atas panggung untuk pementasan seri monolog "Di Tepi Sejarah" bertajuk "Kacamata Sjafruddin" di Gedung Kesenian Jakarta, 14 April 2022. (ANTARA/Rizka Khaerunnisa))

Pantau - Kemerdekaan diibaratkan sebagai jembatan emas menuju kesejahteraan, di mana setelah perang kemerdekaan 1945–1949 berakhir, kehidupan rakyat mulai ditata kembali untuk mencapai tujuan tersebut.

Peran Profesi dalam Pembangunan Awal Republik

Pada masa perang, profesi militer memiliki peran dominan dalam mempertahankan kemerdekaan.

Namun, setelah situasi berangsur normal, berbagai profesi lain mulai ikut berkontribusi, termasuk guru yang menyiapkan aspek kognitif dan karakter generasi baru, serta dokter yang membimbing pola hidup sehat dan pemenuhan nutrisi masyarakat.

Profesi di sektor keuangan, khususnya moneter dan fiskal, juga memiliki peranan besar pada masa awal republik.

Meskipun infrastruktur dan administrasi terbatas, para profesional moneter dan fiskal bekerja keras memastikan perekonomian tetap berjalan.

Indonesia bahkan sudah mulai terlibat dalam perdagangan internasional dan menarik perhatian investor.

Tokoh Moneter dan Fiskal yang Berjasa

Dua tokoh dianggap pahlawan di bidang moneter dan fiskal, yakni Sjafruddin Prawiranegara dan Margono Djojohadikusumo.

Sjafruddin dikenal sebagai “presiden sementara” saat memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi pasca Agresi Militer Belanda II, namun kiprahnya di bidang moneter dan fiskal juga signifikan dalam menopang ekonomi pada masa awal kemerdekaan.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan