
Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Indonesia tidak memberikan perlakuan khusus kepada Amerika Serikat dalam pengelolaan tambang mineral kritis.
Ia menekankan bahwa semua negara, termasuk China, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa, akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk berinvestasi.
"Kami akan memberikan kesempatan yang sama bagi semua negara, mau China, mau Jepang, mau Amerika, mau Eropa, tidak ada perlakuan khusus," ungkap Bahlil.
Klarifikasi Isu di Media Sosial
Pernyataan ini disampaikan Bahlil untuk menanggapi ramainya pembahasan di media sosial terkait dugaan bahwa pemerintah menyiapkan lahan tambang mineral kritis khusus untuk Amerika Serikat sebagai bagian dari kesepakatan tarif.
Bahlil membantah dugaan tersebut dan menyatakan bahwa hingga saat ini Kementerian ESDM belum menyiapkan lahan tambang untuk Amerika Serikat.
Menurutnya, pernyataan tentang menyiapkan tambang untuk AS hanyalah contoh skenario apabila Amerika Serikat ingin berinvestasi dalam program hilirisasi mineral kritis Indonesia.
"Hilirisasi itu adalah program utama Bapak Presiden Prabowo Subianto, di mana hilirisasi ini diberikan kesempatan kepada semua negara," ujarnya.
Pernyataan di International Battery Summit 2025
Isu ini mencuat setelah Bahlil memberikan paparan dalam acara International Battery Summit 2025 di Jakarta pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Dalam forum tersebut, ia menyambut semua negara yang ingin berkolaborasi membangun bisnis saling menguntungkan dengan Indonesia.
Bahlil juga menyinggung adanya negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat, di mana AS menunjukkan ketertarikan terhadap mineral kritis Indonesia.
"Saya bilang kita kasih, tinggal bapak datangkan investornya, saya siapkan tambangnya. Bisnisnya sama, perlakuan setara. Tidak beda-beda. Jangankan Amerika, mau Afrika, mau Eropa, di mana saja," tegasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa