Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Dibuka Menguat di Tengah Optimisme Pelonggaran Moneter Global, LQ45 Justru Melemah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

IHSG Dibuka Menguat di Tengah Optimisme Pelonggaran Moneter Global, LQ45 Justru Melemah
Foto: (Sumber: Pekerja Bursa Efek Indonesia (BEI) berswafoto di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mencapai All Time High (ATH) ke level 8.000 dalam perdagangan intraday saat Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU/aa.)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawali perdagangan Selasa pagi, 19 Agustus 2025, dengan penguatan sebesar 6,97 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.905,35.

Penguatan IHSG terjadi seiring meningkatnya optimisme pasar terhadap kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank-bank sentral global.

Namun berbeda dengan IHSG, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan justru mencatat pelemahan sebesar 1,26 poin atau 0,15 persen ke level 819,80.

“Pekan ini akan menjadi periode penuh agenda penting bagi pelaku pasar, dengan sejumlah rilis kebijakan dan data ekonomi dari dalam negeri maupun global,” demikian pernyataan pengamat pasar dalam laporan pagi hari ini.

Pasar Global Fokus pada Simposium Jackson Hole dan Kebijakan The Fed

Dari sisi global, perhatian pasar tertuju pada bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve), yang dijadwalkan akan menggelar simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, dalam pekan ini.

Pelaku pasar berharap mendapatkan sinyal yang lebih jelas terkait arah kebijakan suku bunga selanjutnya dari para pejabat The Fed.

Berdasarkan FedWatch CME, peluang The Fed akan memangkas suku bunga dalam pertemuan September 2025 mencapai 83 persen.

Di Asia, fokus tertuju pada kebijakan Bank Rakyat China (PBoC) yang akan diumumkan pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Pasar menanti apakah PBoC akan menyesuaikan suku bunga di tengah melambatnya konsumsi domestik dan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Data dan Kebijakan Domestik Jadi Perhatian Pekan Ini

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga acuan pada Rabu, 20 Agustus.

BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga setelah sebelumnya melakukan pemangkasan dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, BI akan merilis data transaksi berjalan untuk kuartal II-2025 pada Jumat, 22 Agustus, yang turut menjadi indikator penting bagi pelaku pasar.

Bursa Global dan Regional Bergerak Variatif

Sementara itu, bursa saham global menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada perdagangan Senin, 18 Agustus 2025.

Bursa Eropa mencatat:

  • Euro Stoxx 50 turun 0,25 persen
  • FTSE 100 Inggris naik 0,21 persen
  • DAX Jerman naik 0,18 persen
  • CAC Prancis turun 0,50 persen

Di Wall Street, indeks saham AS juga bergerak variatif:

  • Dow Jones Industrial Average turun 33,93 poin atau 0,08 persen ke level 44.912,19
  • S&P 500 turun 0,64 persen ke level 6.449,91
  • Nasdaq Composite naik 1,69 poin atau 0,03 persen ke level 23.713,02

Sementara bursa saham Asia pada Selasa pagi mencatat kinerja beragam:

  • Nikkei Jepang turun 567,52 poin atau 1,31 persen ke 42.709,00
  • Shanghai Composite naik 17,15 poin atau 0,47 persen ke 3.700,87
  • Hang Seng naik 106,69 poin atau 0,42 persen ke 25.720,55
  • Strait Times turun 17,45 poin atau 0,41 persen ke 4.255,45
Penulis :
Aditya Yohan