Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

'Akal-akalan' Pembangunan Pabrik Tesla di China, untuk Apa?

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

'Akal-akalan' Pembangunan Pabrik Tesla di China, untuk Apa?

Pantau.com - Elon Musk memulai pembangunan "Gigafactory" baru senilai $ 2 miliar Tesla di Cina pada hari Senin (7/1/2019) yang katanya akan siap di musim panas ini. 

Sebuah pabrik di tanah Cina dapat membantu Musk menghindari tarif yang diberlakukan oleh China sebagai bagian dari perang dagang Donald Trump.

Tesla mengatakan pada Oktober itu mempercepat pembangunan karena tarif setinggi 40 persen membuatnya tidak kompetitif di Cina. Sejak itu, gencatan senjata sementara telah membawa tingkat kembali ke 15 persen, tetapi itu berakhir pada 1 Maret, dan tidak jelas di mana mereka akan berakhir.

Baca juga: Rupiah Kembali Sentuh Level Rp13.000-an, BI: Hasil Negosiasi

Dikutip Reuters, sebuah pabrik di Cina tentunya akan melindungi Tesla terhadap kemungkinan kenaikan tarif di masa depan. Pabrik hanya akan membuat Model 3, sedangkan Model S dan X akan dibangun di dua pabrik AS di Tesla. Elon Musk memulai pembangunan Tesla Gigafactory barunya di Shanghai, sebuah proyek yang dapat membantunya mengatasi tarif mobil yang baru-baru ini diradang oleh perang dagang Donald Trump dengan Cina.

Pembangunan pabrik baru, pertama kali diumumkan pada Juli 2018, hal ini bisa menjadi obat untuk masalah yang beroperasi di Cina, dimana Tesla juga terdampak atas perang dagang Donald Trump. Musk mengatakan pabrik akan selesai pada akhir 2019.

Baca juga: Hastag #RupiahPerkasa Ramai di Twitter Sambut Rupiah Rp13.000-an

Pada bulan Oktober, Tesla mengatakan tarif yang diberlakukan oleh China untuk melawan yang dibuat oleh Trump "menghasilkan tingkat tarif impor 40 persen pada kendaraan Tesla versus 15 persen untuk mobil impor lainnya di Cina,"

Bulan lalu Cina melakukan pelonggaran tarif 40 persen menjadi 15 persen sebagai bagian dari gencatan senjata 90 hari yang disetujui oleh Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping.

Tetapi, ini akan kembali menjadi 40 persen pada tanggal 1 Maret 2019, kecuali jika kedua negara menyetujui sesuatu yang lain.

Tesla berencana untuk pabrik Shanghai baru untuk menghasilkan 500.000 mobil per tahun di tanah Cina. Berapa tepatnya ini bisa menyelamatkan Tesla akan tergantung pada apa rezim tarif ketika produksi dimulai.

Ini juga akan bergantung pada detail yang tepat dari rantai pasokan, (misalnya, komponen Tesla yang dibuat di AS, kemudian dikirim ke pabrik Shanghai untuk perakitan, kemungkinan masih akan menghadapi semacam tarif).

Penulis :
Nani Suherni