Tampilan mobile
FLOII Event 2025
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

KAI Siap Tekan Biaya First Mile dan Last Mile Logistik untuk Dukung Kebijakan Zero ODOL

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

KAI Siap Tekan Biaya First Mile dan Last Mile Logistik untuk Dukung Kebijakan Zero ODOL
Foto: Dokumentasi - Alat berat mengangkut peti kemas untuk diarahkan ke KAI Logistik (sumber: Humas KAI Logistik)

Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyatakan kesiapannya menekan biaya first mile dan last mile angkutan logistik guna mendukung mitigasi kendaraan truk Over Dimension and Over Load (ODOL).

KAI Fokus Tekan Biaya Logistik

Direktur Utama KAI Bobby Rasidin menjelaskan bahwa langkah ini tengah digodok perusahaan untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait penertiban ODOL.

"Jadi itu sedang kami exercise untuk mitigasi dari ODOL ke depannya," ungkapnya.

PT KAI sebelumnya telah melakukan uji coba pengiriman cepat antara terminal JICT dengan kawasan industri Jababeka.

Bobby menambahkan bahwa biaya first mile dan last mile kereta masih menjadi tantangan dalam efisiensi logistik.

"Itu kita lihat kalau trucking lebih cost effective daripada kereta, ternyata kita melihat first mile dan last mile-nya kereta itu agak costly. Kami akan tekan first mile dan last mile-nya ini sehingga end-to-end kereta itu dari JICT dengan Jababeka harus lebih murah. Ini lagi kami exercise juga," ia mengungkapkan.

Pemerintah Tekan Percepatan Zero ODOL

Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan percepatan kebijakan zero ODOL sangat penting untuk mencegah kecelakaan lalu lintas.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan zero ODOL sejatinya telah direncanakan sejak 2009, namun terus mengalami penundaan.

"Kami berharap penundaan tidak berlangsung lama karena semakin lama ditunda maka potensi kecelakaan akibat ODOL akan meningkat," ungkapnya.

Data Kementerian Perhubungan mencatat sepanjang 2024 terdapat 6.000 korban jiwa akibat pelanggaran muatan.

Pada periode yang sama, terjadi 27.337 kecelakaan melibatkan angkutan barang, atau sekitar 10 persen dari total kecelakaan lalu lintas nasional.

Kondisi ini menjadi sorotan serius pemerintah dalam kebijakan keselamatan transportasi.

Penulis :
Shila Glorya