
Pantau - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi e-commerce pada Juli 2025 mencapai Rp44,4 triliun dengan pertumbuhan 6,41 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 2,32 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Lonjakan Transaksi Digital
Rata-rata nilai transaksi e-commerce tercatat sekitar Rp95 ribu per transaksi dengan jumlah transaksi mencapai 466,93 juta.
Volume transaksi e-commerce tumbuh 6,64 persen (mtm) dan 16,89 persen (yoy).
BI menyebut secara umum transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat karena ditopang sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Pertumbuhan juga terlihat pada pembayaran digital yang melonjak 45,30 persen (yoy) menjadi 4,44 miliar transaksi.
Volume transaksi melalui aplikasi mobile meningkat 26,07 persen (yoy), sementara internet banking tumbuh 12,68 persen (yoy).
Transaksi melalui QRIS tercatat naik signifikan sebesar 162,77 persen (yoy).
Adapun volume transaksi ritel lewat BI-FAST naik 37,56 persen (yoy) dengan total 414,62 juta transaksi senilai Rp1.016,48 triliun.
Sementara itu, transaksi nilai besar melalui BI-RTGS tercatat 959,32 ribu transaksi dengan nilai Rp19.791,94 triliun sepanjang Juli 2025.
Jaminan Sistem Pembayaran dan Ketersediaan Rupiah
Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) juga tumbuh 9,68 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp1.141,83 triliun pada Juli 2025.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan komitmen BI dalam menjaga sistem pembayaran nasional.
"Bank Indonesia memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan infrastruktur Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI)," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa sistem pembayaran yang dijaga meliputi ritel, wholesale, serta infrastruktur sistem pembayaran industri.
BI juga menjamin ketersediaan uang Rupiah dalam jumlah cukup dan dengan kualitas layak edar di seluruh wilayah NKRI, termasuk di daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
- Penulis :
- Shila Glorya
- Editor :
- Tria Dianti










