billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BSI Optimistis Penurunan BI-Rate Dorong Pertumbuhan Pembiayaan Syariah

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

BSI Optimistis Penurunan BI-Rate Dorong Pertumbuhan Pembiayaan Syariah
Foto: Ilustrasi- Terlihat Petugas BSI sedang melayani nasabah (sumber: Humas BSI)

Pantau - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyampaikan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) akan memberikan dampak positif terhadap portofolio pembiayaan dan kinerja perseroan.

Dampak Penurunan BI-Rate bagi BSI

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar menegaskan kebijakan moneter yang ditempuh BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional akan memperkuat kinerja bank syariah.

"Mayoritas pembiayaan BSI menggunakan skema berbasis fixed rate," ungkapnya.

Ia menambahkan dukungan basis dana murah yang kuat serta produk wadiah berpotensi meningkatkan Net Imbalan (NIM) dan profitabilitas.

Sejalan dengan penurunan BI-Rate, BSI juga akan mengkaji margin pembiayaan agar lebih kompetitif di pasar.

Perseroan optimistis masih dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif.

Pada Maret 2025, aset BSI tercatat naik 12 persen secara tahunan (year on year).

Sementara itu, pembiayaan tumbuh 16,21 persen dan dana pihak ketiga (DPK) naik 7,40 persen.

BSI optimistis kebijakan ini akan memperluas peran perbankan syariah dalam mendukung pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Fokus bisnis perseroan tetap diarahkan pada penguatan ekosistem halal, terutama sektor haji, serta bisnis emas.

Kebijakan BI dan Transmisi ke Perbankan

Pada Rapat Dewan Gubernur BI Agustus 2025, suku bunga acuan diputuskan turun 25 basis poin menjadi 5 persen.

Sejak September 2024, BI sudah memangkas bunga acuan lima kali dengan total 125 basis poin, masing-masing pada September 2024, Januari, Mei, Juli, dan Agustus 2025.

Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat penurunan suku bunga kredit perbankan masih berjalan lambat meskipun BI-Rate telah dipangkas 100 basis poin sejak September 2024 hingga Juli 2025.

Pada Juli 2025, suku bunga kredit tercatat 9,16 persen atau relatif sama dengan bulan sebelumnya.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan transmisi penurunan BI-Rate ke suku bunga perbankan mulai menunjukkan tanda positif, meski masih terbatas.

Suku bunga dana pihak ketiga (DPK) tercatat turun 10 basis poin dari 4,85 persen pada Juni 2025 menjadi 4,75 persen pada Juli 2025.

Menurut Juda, penurunan suku bunga baru terlihat pada segmen korporasi, komersial, dan UMKM, sementara kredit konsumsi belum mengalami penyesuaian.

"Suku bunga kredit korporasi turun 27bps dari 7,58 persen ke 7,31 persen. Kredit komersial turun dari 8,35 persen ke 8,26 persen atau 9bps dari Juni ke Juli. UMKM turun 15bps dari 11,01 persen menjadi 10,86 persen," ujarnya.

Bank Indonesia menilai suku bunga kredit perbankan perlu terus menurun agar penyaluran pembiayaan dapat meningkat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Penulis :
Shila Glorya