Pantau - PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) memaparkan sejumlah langkah percepatan pembangunan proyek KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) Jalan Layang Panorama I Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dan Solok, Sumatera Barat.
Target Penyelesaian Persiapan Proyek pada Oktober 2025
"Untuk memperkuat komitmen percepatan pembangunan, sejumlah langkah telah kami lakukan terutama berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat," ungkap HPSL dalam keterangannya.
Salah satu langkah krusial adalah pengumuman peta bidang dan daftar nominatif yang telah dilakukan secara bertahap sejak Agustus 2025 oleh Kantor Wilayah BPN Sumbar sebagai Panitia Pengadaan Tanah (P2T).
Percepatan penyelesaian lahan juga dilakukan melalui kerja sama antara Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar dan BPN setempat.
Target penyelesaian seluruh permasalahan lahan ditetapkan selesai pada Oktober 2025.
Dalam upaya memperkuat aspek legalitas dan tata kelola proyek, pemangku kepentingan menggandeng Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat untuk memberikan pendampingan hukum selama pelaksanaan proyek berlangsung.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan perlindungan hukum, mencegah potensi sengketa, dan menjamin tata kelola yang transparan serta akuntabel.
Satuan Tugas (Satgas) Investasi dan KPBU dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR juga turut melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap proyek strategis ini.
Salah satu hasil pemantauan adalah penetapan target penyelesaian pengesahan desain rencana teknik terperinci (DED) dalam waktu dua bulan, paling lambat pada 14 Oktober 2025.
"Jadi, hingga kini progres persiapan pembangunan sudah berjalan sesuai rencana," tegas pihak HPSL.
Tahap Uji Pondasi Dimulai, Konstruksi Segera Menyusul
Saat ini, proyek Jalan Layang Sitinjau Lauik masih berada dalam tahap persiapan awal.
Beberapa pekerjaan yang tengah dilakukan antara lain perbaikan jalan eksisting, proses pembebasan lahan, penyelesaian desain, serta pembangunan kantor sementara di area proyek.
HPSL juga telah memulai uji coba pembuatan pondasi untuk jembatan tiga dan jembatan empat.
Pekerjaan tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan kekuatan struktur jalan layang dan mendukung kelancaran konstruksi ke depan.
"Tahap persiapan ditargetkan selesai pada Oktober 2025 dan dilanjutkan ke proses konstruksi," jelas HPSL.
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara Padang dan Solok, mengurangi risiko kecelakaan di jalur ekstrem Sitinjau Lauik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
