Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sinergi Bapanas dan Kemenko Pangan Jadi Kunci Cerdas Kendalikan Harga Beras

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Sinergi Bapanas dan Kemenko Pangan Jadi Kunci Cerdas Kendalikan Harga Beras
Foto: (Sumber: Warga membeli beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) saat Gerakan Pangan Murah Serentak di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (30/8/2025). Pemerintah Kota Balikpapan menyediakan sebanyak tujuh ton beras SPHP di setiap kecamatan atau total 42 ton untuk enam kecamatan se-Kota Balikpapan dengan harga jual Rp60 ribu per kemasan 5 kilogram guna menjaga ketersediaan pasokan sekaligus menekan harga beras di pasaran. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/sgd)

Pantau - Dalam sebuah diskusi santai di kedai kopi pinggiran Kota Bandung, muncul pertanyaan mengenai peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) setelah dibentuknya Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) dalam Kabinet Merah Putih.

Salah satu peserta diskusi menyampaikan bahwa keberadaan Kemenko Pangan tidak mengurangi pentingnya Bapanas dalam ekosistem pangan nasional.

Sebaliknya, kedua lembaga ini harus berjalan beriringan dan saling melengkapi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Bapanas memiliki mandat strategis dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, mengatur ekspor-impor, menetapkan acuan harga, mengembangkan panel harga berbasis aplikasi, serta mendorong diversifikasi pangan lokal.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024, Bapanas juga bertugas mengelola proyeksi neraca pangan, menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat berpenghasilan rendah, serta merancang kebijakan harga yang adaptif terhadap dinamika pasar.

Sementara itu, Kemenko Pangan berperan sebagai pengarah utama lintas sektor dalam mengintegrasikan seluruh kebijakan pangan agar lebih menyeluruh dan terkoordinasi.

Kolaborasi Strategis Bapanas dan Kemenko Pangan

Sinergi antara Bapanas dan Kemenko Pangan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan swasembada pangan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menopang ketahanan pangan nasional.

Bentuk kerja sama strategis yang dapat dioptimalkan meliputi:

  • Koordinasi kebijakan pangan lintas sektor, dengan Kemenko Pangan bertindak sebagai pengintegrasi kebijakan agar lebih komprehensif dan efisien.
  • Pengembangan sistem informasi pangan, di mana Bapanas menyediakan data akurat dan real-time, yang selanjutnya digunakan oleh Kemenko Pangan untuk menyusun kebijakan berbasis bukti.
  • Pengawasan dan pengendalian harga pangan, yang dilakukan secara kolaboratif melalui intervensi tepat sasaran untuk menjaga stabilitas harga di pasar.

Tantangan Ketahanan Pangan Bukan Hanya Soal Produksi

Kesimpulannya, tantangan ketahanan pangan ke depan tidak hanya berkutat pada persoalan produksi dan distribusi, tetapi juga membutuhkan inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor yang solid.

Kolaborasi erat antara Bapanas dan Kemenko Pangan menjadi terobosan cerdas dalam mengendalikan harga beras sekaligus memperkuat pondasi pangan nasional secara menyeluruh.

Penulis :
Aditya Yohan