HOME  ⁄  Ekonomi

Bank Indonesia Siap Jaga Stabilitas Rupiah, Perkuat Intervensi di Tengah Tekanan Domestik dan Global

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bank Indonesia Siap Jaga Stabilitas Rupiah, Perkuat Intervensi di Tengah Tekanan Domestik dan Global
Foto: (Sumber: Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa/aa.)

Pantau - Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan memastikan kecukupan likuiditas rupiah di pasar keuangan, di tengah tekanan domestik dan gejolak global yang memengaruhi pergerakan mata uang.

Intervensi BI Ditujukan Agar Rupiah Tetap Sesuai Fundamental

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI, Erwin Gunawan Hutapea, menyampaikan bahwa BI terus berada di pasar untuk memastikan nilai tukar rupiah bergerak sesuai dengan nilai fundamentalnya.

"Bank Indonesia berada di pasar untuk memastikan nilai tukar rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya melalui mekanisme pasar yang berjalan dengan baik," ujar Erwin di Jakarta, Senin, 1 September 2025.

Untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar, BI menggunakan berbagai instrumen intervensi, di antaranya:

  • Intervensi non-deliverable forward (NDF) di pasar off-shore
  • Transaksi spot di pasar domestik
  • Domestic non-deliverable forward (DNDF)
  • Pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder

BI juga memastikan ketersediaan likuiditas rupiah melalui:

  • Transaksi repo
  • Transaksi foreign exchange swap (fx swap)
  • Pembelian SBN di pasar sekunder
  • Fasilitas lending atau pembiayaan perbankan

Langkah-langkah ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dalam negeri, sekaligus mengantisipasi potensi tekanan nilai tukar dari berbagai arah.

Rupiah Menguat Tipis, Tapi Masih Dibayangi Tekanan Eksternal dan Aksi Demonstrasi

Pada pembukaan perdagangan hari Senin, rupiah tercatat menguat sebesar 28 poin atau 0,17 persen ke level Rp16.472 per dolar AS, naik dari posisi sebelumnya Rp16.500 per dolar AS.

Sebelumnya, pada Jumat, 29 Agustus 2025, rupiah sempat melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.354 per dolar AS dari Rp16.353 per dolar AS.

Meski demikian, tekanan terhadap rupiah masih belum sepenuhnya mereda.

Ekonom Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menilai bahwa gejolak sosial akibat aksi demonstrasi di sejumlah lokasi di Jakarta turut berdampak negatif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.

Selain itu, faktor global juga menjadi penekan, termasuk ketidakpastian kebijakan suku bunga Amerika Serikat serta volatilitas di pasar keuangan internasional.

Dengan situasi yang dinamis, pelaku pasar masih mencermati langkah lanjutan dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan likuiditas rupiah dalam waktu dekat.

 

Penulis :
Ahmad Yusuf