Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat di Tengah Antisipasi Data Cadangan Devisa dan Tekanan Ekonomi Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

IHSG Menguat di Tengah Antisipasi Data Cadangan Devisa dan Tekanan Ekonomi Global
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Pekerja berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU..)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada awal perdagangan Senin (8/9/2025), di tengah pelaku pasar yang mencermati rilis data cadangan devisa Indonesia dan perkembangan ekonomi global.

IHSG Tembus 7.929, Pasar Cermati Cadangan Devisa dan Data Konsumen

IHSG menguat sebesar 61,71 poin atau 0,78 persen ke level 7.929,06.

Indeks saham unggulan LQ45 juga turut menguat 10,53 poin atau 1,32 persen ke posisi 810,33.

"IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi pada kisaran 7.800–7.950," sebut analis pasar dalam catatan pagi.

Pelaku pasar mencermati dinamika keamanan, sosial, dan politik dalam negeri, serta menanti data cadangan devisa Agustus 2025 setelah sebelumnya pada Juli tercatat sebesar 152,0 miliar dolar AS.

Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi sejumlah data ekonomi dalam negeri seperti penjualan otomotif, consumer confidence, dan retail sales.

Pasar Global Tertekan, The Fed Berpotensi Turunkan Suku Bunga

Dari eksternal, perhatian pasar global tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat, termasuk Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI).

Data tenaga kerja AS periode Agustus 2025 menunjukkan pelemahan signifikan, dengan angka Non-Farm Payrolls hanya mencapai 22.000, jauh di bawah estimasi 75.000.

Tingkat pengangguran di AS naik ke level 4,3 persen, sesuai perkiraan.

Lemahnya data ketenagakerjaan meningkatkan ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan September 2025 mendatang.

Namun, kondisi ini juga memicu kekhawatiran terhadap potensi perlambatan ekonomi AS.

Pasar Eropa Melemah, Asia Beragam

Dari Eropa, European Central Bank (ECB) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dan mengumumkan proyeksi makro ekonomi terbaru.

Beberapa negara besar seperti Jerman, Prancis, dan Inggris juga akan merilis data produksi industri pekan ini.

Pasar saham Eropa pada penutupan Jumat (5/9) mencatat penurunan:

  • Euro Stoxx 50 turun 0,53 persen
  • FTSE 100 Inggris turun 0,09 persen
  • DAX Jerman turun 0,73 persen
  • CAC Prancis turun 0,31 persen

Pasar saham Amerika Serikat juga ditutup melemah:

  • Dow Jones turun 220,43 poin (0,48 persen) ke 45.400
  • S&P 500 turun 20,58 poin (0,32 persen) ke 6.481
  • Nasdaq turun 7,31 poin (0,03 persen) ke 21.700

Sementara itu, bursa Asia pada pembukaan Senin pagi menunjukkan pergerakan beragam:

  • Nikkei Jepang naik 623,35 poin (1,46 persen) ke 43.642,00
  • Shanghai naik 1,22 poin (0,06 persen) ke 3.814,01
  • Hang Seng naik 25,52 poin (0,13 persen) ke 25.448,55
  • Strait Times turun 3,42 poin (0,08 persen) ke 4.303,21
Penulis :
Aditya Yohan