
Pantau - Kementerian Keuangan menunjuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (FEB Unej) untuk mendampingi 150 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) pada tahun 2025.
Workshop dan Penandatanganan Kerja Sama
Kolaborasi ini diwujudkan melalui workshop pemberdayaan yang diikuti 150 BUMDes dan KDMP dari Kabupaten Jember, Bondowoso, Banyuwangi, dan Lumajang.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kerja sama di Ruang Ir. Soekarno FEB Unej.
"Program itu merupakan tahun kedua kolaborasi Kemenkeu dengan Unej. Tahun lalu, kami mendampingi 50 BUMDes secara intensif selama lima bulan," ungkap salah satu perwakilan Kemenkeu.
Tahun ini program berjalan lebih singkat, yakni tiga bulan, dengan tiga dosen pendamping yang masing-masing membina sepuluh BUMDes.
Mahasiswa juga dilibatkan agar dampak program ini bisa lebih luas.
Tantangan BUMDes dan Peran KDMP
Sejak kebijakan dana desa digulirkan tahun 2012, alokasinya terus meningkat hingga kini mencapai lebih dari Rp50 triliun.
"Tahun ini, 20 persen dana desa diarahkan untuk ketahanan pangan. Itu artinya BUMDes punya modal besar, tapi tanpa tata kelola yang baik akan berisiko, sehingga pendampingan perguruan tinggi sangat penting," ujar pejabat Kemenkeu.
Tantangan utama BUMDes adalah dari sekitar 37 ribu yang ada, sebagian besar masih berstatus perintis dan kesulitan membuat laporan keuangan sederhana maupun merancang proses bisnis.
"Maka tahap awal kami fokus membenahi pencatatan keuangan, baru kemudian mengembangkan model bisnis dan strategi pemasaran," jelasnya.
Selain BUMDes, program juga menyasar Koperasi Desa Merah Putih yang baru diluncurkan pada 1 Juli 2025 dan dirancang untuk mengakses pembiayaan dari Himpunan Bank Milik Negara.
"Pinjaman bisa digunakan untuk belanja modal hingga operasional, dengan plafon maksimal Rp500 juta. Tahun ini Kemenkeu menyiapkan dana Rp16 triliun dan tahun depan meningkat menjadi Rp83 triliun," terangnya.
Yadi menekankan pentingnya pengawasan berlapis dari pengurus, kepala desa sebagai pengawas ex-officio, hingga partisipasi masyarakat.
"Transparansi adalah kunci agar KDMP tidak melenceng dari tujuan," ujarnya.
Komitmen Universitas Jember
Rektor Unej Iwan Taruna menegaskan komitmen kampus untuk terus hadir dalam pembangunan desa melalui peningkatan tata kelola BUMDes dan koperasi.
"Unej ingin menjadi mitra desa dalam mengelola dana desa yang jumlahnya sangat besar, agar benar-benar memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan keterlibatan perguruan tinggi, kami ingin memastikan BUMDes berjalan profesional, transparan, dan berkelanjutan," ungkap Iwan.
- Penulis :
- Shila Glorya