
Pantau - Loid Ventures bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) meluncurkan program inkubasi intensif untuk membuka akses pendanaan dan pasar bagi 100 UMKM terpilih di Jakarta.
Dorong Pertumbuhan UMKM Lewat Pendampingan dan Akses Modal
Program ini merupakan bagian dari inisiatif strategis "Berdaya Bersama" yang bertujuan menciptakan dampak ekonomi nyata melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tanti Senjaya, Government Relations Specialist Loid Ventures, menegaskan komitmen perusahaannya untuk mendukung ekosistem usaha nasional.
"Dengan pendekatan end-to-end yang mencakup edukasi, fasilitas, dan permodalan, kami berharap inisiatif ini memberi dampak nyata bagi UMKM serta mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional", ungkapnya.
Program ini dirancang menjawab tantangan klasik yang dihadapi UMKM, terutama dalam hal skala bisnis, keterbatasan modal, dan akses ke pasar yang lebih luas.
Selama pelaksanaan selama tiga bulan, peserta akan mendapatkan kurikulum terstruktur, bimbingan langsung dari para CEO dan praktisi industri, serta akses ke jejaring strategis.
Program akan ditutup dengan pitch day, di mana 10 UMKM terbaik akan mendapatkan kesempatan meraih pendanaan tahap awal (seed funding) dari Loid Ventures.
Sinergi Pemerintah dan Swasta untuk Dampak Ekonomi Riil
Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menyatakan bahwa Berdaya Bersama merupakan langkah konkret pemerintah dalam memperkuat ekonomi rakyat.
"Melalui 'Berdaya Bersama', kami ingin UMKM terpilih tidak hanya bertahan, tapi bertumbuh secara eksponensial. Jika mereka berhasil, ratusan lapangan kerja baru akan tercipta. Itulah dampak nyata yang kita kejar", ujarnya.
Leontinus juga menekankan bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, sehingga perlu pendampingan berkelanjutan di bidang kepemimpinan, pemasaran digital, kesiapan investasi, dan ekspansi pasar.
Pendaftaran program dibuka mulai 26 September hingga 1 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta seperti ini membuktikan pentingnya sinergi kebijakan publik dengan kelincahan dunia usaha untuk mendorong inovasi dan pemberdayaan ekonomi yang inklusif.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti