
Pantau.com - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengungkapkan mahalnya harga operasional perusahaan maskapai.
Kenaikkan harga pesawat yang terjadi beberapa waktu ini sempat ramai di masyarakat menurutnya tidak menyalahi kebaikan.
"Struktur cost banyak yang terlibat, harga variabel tidak ada fix, harga variabel tergantung volatilitas market intenrasional khususnya pembayaran komponen cost dalam USD sedang dari kursnya sendiri fluktuasi harga komoditinya pun (fluktuatif)," ujar Ketua INACA, Ari Ashkara saat jumpa pers di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Baca juga: Kamu Keberatan Harga Tiket Pesawat Naik? Jusuf Kalla: Hati-hati
Lebih lanjut kata dia, terkait harga tiket rute internasional yang harganya dibawah harga domestik menurutnya bukan hanya terjadi di Indonesia. Hal itu menyesuaikan dengan demand.
"Tidak semua harga intenrasional lebih murah dari dosmetik. Harga domestik memang cenderung (begitu), sepeti China, US, bukan isapan jempol coba cek Chicago - New York pasti lebih mahal dari New York London, silakan dicek," katanya.
Baca juga: Kinclongnya Blok Rokan, Lapangan Migas Terbesar RI yang Super 'Legend'
Kendati demikian, pihaknya mengaku akan mengevaluasi kembali kenaikkan yang dianggap cukup tinggi itu. Dari respon yang didapatkan dari masyarakat kata dia, masyarakat paham dengan kebutuhan maskapai yang cukup tinggi namun kenaikan tiket diharapkan dapat dilakukan bertahap.
"Dari masyarakat saya sudah baca, (mereka) mengerti kesulitan maskapai, tapi dinaikkan bertahap. Ini kami mencoba naikkan bertahap sesuai daya beli masyarakat," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni