Pantau - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp50 triliun melalui penerbitan patriot bond yang akan difokuskan untuk proyek energi baru terbarukan (EBT) dan konversi sampah menjadi energi (Waste to Energy).
Dana Tercapai untuk Proyek Strategis
CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menegaskan bahwa target penerbitan patriot bond telah terpenuhi.
"Ya, pokoknya dananya sudah tercapai Rp50 triliun, fokus untuk Waste to Energy dan juga energi baru terbarukan," ungkapnya.
Patriot bond ini merupakan surat utang perdana yang diterbitkan Danantara dengan target menghimpun Rp50 triliun.
Instrumen tersebut diterbitkan dalam dua seri dengan tenor lima tahun dan tujuh tahun, masing-masing menawarkan imbal hasil sebesar dua persen.
Rosan menambahkan bahwa dana hasil penerbitan akan difokuskan pada proyek Waste to Energy yang resmi diluncurkan pada 30 September 2025.
"Harapannya pada akhir Oktober ini kami akan mulai proses untuk tendernya Waste to Energy, tetapi untuk patriot bond itu sudah selesai, ya," ujarnya.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Ekonomi
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya memberikan apresiasi terhadap penerbitan patriot bond yang dilakukan Danantara.
Menurutnya, instrumen ini berperan penting dalam mendukung pembiayaan pembangunan nasional, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di 33 lokasi di Indonesia.
CIO Danantara Pandu Sjahrir menjelaskan bahwa patriot bond merupakan instrumen pembiayaan strategis yang sudah digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Ia menyebut bahwa patriot bond mampu memberikan sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang yang stabil bagi negara.
Selain itu, instrumen ini juga membuka akses bagi pelaku usaha untuk berinvestasi pada instrumen yang aman sekaligus bermanfaat bagi perekonomian nasional.
- Penulis :
- Arian Mesa
