
Pantau - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menegaskan kesiapan lembaganya dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) guna meningkatkan efektivitas audit, transparansi, dan akuntabilitas publik.
"Transformasi digital bukan sekadar adopsi teknologi, melainkan perubahan budaya dan cara pandang, yang menempatkan data sebagai aset strategis untuk memperkuat akuntabilitas publik," ungkapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Isma saat menjadi pembicara utama dalam seminar internasional bertema The Role and Challenges of Public Audits in Responding to Future Risks yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan, pada Selasa, 30 September 2025.
Pendekatan Digital dan Kolaborasi Internasional
Isma menekankan pentingnya transformasi digital di lingkungan lembaga pemeriksa keuangan melalui pendekatan digital by default.
Pendekatan ini mencakup pengembangan budaya digital, pemanfaatan teknologi, penyempurnaan proses, serta pengelolaan data sebagai aset strategis.
Ia juga menyampaikan filosofi Korea hongik ingan sebagai prinsip yang relevan dalam pengembangan audit publik masa depan.
"Sebagaimana filosofi Korea hongik ingan atau untuk memberi manfaat luas bagi umat manusia, lembaga pemeriksa tertinggi (SAI) perlu memastikan bahwa inovasi melayani kepentingan publik, adanya teknologi untuk memberdayakan dan bukan memecah-belah, serta data digunakan untuk memperkuat penilaian dan bukan menggantikan penilaian manusia," ujarnya.
Seminar tersebut turut menghadirkan pembicara utama dari berbagai lembaga internasional, seperti OECD, CIGIE (Amerika Serikat), dan INTOSAI Development Initiative (IDI), dengan fokus pembahasan pada tantangan serta strategi menghadapi risiko masa depan.
Perkuat Kerja Sama dengan BAI Korea dan Forum Global
Sebelum mengikuti seminar, Ketua BPK mengadakan pertemuan kehormatan (courtesy meeting) dengan Ketua Board of Audit and Inspection (BAI) Korea Selatan.
Dalam pertemuan tersebut dibahas penguatan kerja sama bilateral serta kolaborasi melalui berbagai forum internasional, seperti INTOSAI, SAI20, dan MIKTA SAIs (yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia).
Delegasi teknis BPK juga berdiskusi langsung dengan tim BAI Korea mengenai metodologi penyusunan rencana strategis serta pertukaran praktik terbaik dalam penguatan kelembagaan.
"Kunjungan BPK semakin mempererat hubungan antara BPK dan BAI Korea, sekaligus memperkuat kolaborasi antar SAI dan lembaga lainnya dalam menjawab tantangan tata kelola keuangan publik di masa depan," ujar Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK, Teguh Widodo.
- Penulis :
- Aditya Yohan