
Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi menandatangani kontrak Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) serta Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun Anggaran 2025, sebagai langkah konkret memperkuat hilirisasi hasil riset dan seni dari perguruan tinggi ke masyarakat dan industri.
288 Proposal Terpilih Raih Pendanaan Rp22,8 Miliar
Penandatanganan kontrak dilakukan di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, pada Senin (6/10/2025), dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah memperkuat ekosistem riset dan inovasi nasional.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Fauzan Adziman, menyatakan bahwa setiap program diharapkan mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
"Setiap program diharapkan mampu melahirkan dampak nyata: teknologi yang meningkatkan kesejahteraan, serta seni yang memperkuat identitas dan daya saing bangsa," ungkapnya.
Fauzan menjelaskan bahwa Program PTTI dirancang sebagai jembatan antara hasil riset kampus dan kebutuhan industri maupun masyarakat luas.
Pada tahun 2025, sebanyak 46 proposal dari 33 perguruan tinggi menerima pendanaan senilai Rp6,04 miliar, dengan fokus utama pada tiga sektor: ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi kreatif.
Sementara itu, Program PISN diarahkan untuk memperkuat identitas budaya Indonesia dan meningkatkan daya saing melalui inovasi seni yang kontekstual dengan era globalisasi.
Sebanyak 242 proposal dari 96 perguruan tinggi berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp16,8 miliar, mayoritas berasal dari kampus-kampus seni dan budaya.
Komitmen Transparansi dan Pendanaan Fleksibel
Fauzan menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan kedua program ini.
Ia menjelaskan bahwa seluruh kegiatan PTTI dan PISN wajib mengikuti sistem monitoring dan evaluasi agar penggunaan anggaran benar-benar berdampak nyata.
"Mari kita jaga komitmen, integritas, dan akuntabilitas dalam melaksanakan kedua program ini, sehingga setiap rupiah yang diamanahkan negara benar-benar memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan bangsa," tegasnya.
Komitmen Kemdiktisaintek juga ditunjukkan melalui peningkatan anggaran Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) tahun 2025.
Pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dengan skema pendanaan yang fleksibel untuk mendukung pelaksanaan program multi-tahun dan kolaborasi lintas sektor.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf