Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ekspor Kopi Indonesia Tembus 206 Ribu Ton, UMKM Jadi Penggerak Utama Pasar Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Ekspor Kopi Indonesia Tembus 206 Ribu Ton, UMKM Jadi Penggerak Utama Pasar Global
Foto: (Sumber: Pekerja menunjukan biji kopi yang diproses natural di Gombengsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (2/9/2025). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/bar..)

Pantau - Indonesia berhasil mengekspor 206,7 ribu ton kopi sepanjang semester I tahun 2025 ke berbagai negara tujuan utama seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Timur Tengah, dan kawasan Asia Tenggara.

Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian Koperasi dan UKM, Bagus Rachman, menyampaikan bahwa pencapaian ini menunjukkan daya saing pelaku UMKM Indonesia dalam pasar global.

"Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, dengan lebih dari 90 persen perkebunan dikelola oleh petani rakyat," ungkapnya.

Ekspor Kopi Specialty ke Arab Saudi Jadi Sorotan

Salah satu sorotan ekspor terbaru adalah pengiriman 15 ton kopi specialty Argopuro Walida ke Jeddah, Arab Saudi, pada Senin, 6 Oktober 2025.

Nilai ekspor kopi tersebut mencapai Rp3 miliar dan menjadi bagian dari kemitraan antara Kelompok Masyarakat (Pokmas) Argopuro Walida dengan 568 petani kopi di Situbondo.

Kemitraan ini memiliki potensi untuk melibatkan hingga 1.500 petani kopi di masa mendatang.

Ketua Pokmas Argopuro Walida, Muhlisin, menyatakan kesiapan kelompoknya untuk berperan aktif dalam ekosistem industri kopi nasional.

"Kami siap menjadi operator agar semakin banyak petani kopi terhubung, semakin kuat jejaringnya, dan semakin luas pasarnya," ujarnya.

Holding UMKM Klaster Perkebunan Dorong Integrasi Rantai Pasok

Untuk mendukung pengembangan sektor kopi, Kementerian Koperasi dan UKM telah meluncurkan program Holding UMKM Klaster Perkebunan.

Program ini bertujuan membangun ekosistem rantai pasok yang terintegrasi antara pelaku usaha mikro, kecil, menengah, dan perusahaan besar.

"Kopi Argopuro menjadi contoh nyata bagaimana usaha menengah dapat menjadi lokomotif penggerak ekosistem UMKM," jelas Bagus Rachman.

Dalam skema holding, usaha menengah berperan sebagai operator yang menjalankan empat pilar utama yaitu agregator, inkubasi, pemasaran, dan pendanaan.

Pendekatan klaster diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan usaha.

"Didukung oleh pemerintah, BUMN, swasta, dan lembaga keuangan, kita bisa membangun ekosistem kemitraan yang tangguh dan berdaya saing tinggi," tambahnya.

Ekspor Kopi Indonesia Melonjak Tajam

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai ekspor kopi Indonesia pada tahun 2024 mencapai 1,63 miliar dolar AS.

Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 76,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Lima negara utama tujuan ekspor kopi Indonesia pada 2024 adalah Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, Belgia, dan Rusia.

Penulis :
Aditya Yohan