billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Buka Peluang Tambahan Dana SAL ke Bank Himbara, BRI dan BNI Sudah Ajukan Permintaan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Pemerintah Buka Peluang Tambahan Dana SAL ke Bank Himbara, BRI dan BNI Sudah Ajukan Permintaan
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 13/10/2025 (sumber: ANTARA/Imamatul Silfia)

Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membuka peluang untuk menambah penempatan dana pemerintah atau saldo anggaran lebih (SAL) dari APBN ke bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Purbaya menyatakan, “Terbuka (dengan penambahan dana). Karena laju pertumbuhan uang (beredar) atau M0-nya baru 13 persen. Saya pikir seharusnya idealnya 20 persen lebih sedikit,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, pada hari Senin.

Saat ini, dua bank pelat merah telah mengajukan permintaan tambahan dana SAL, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Purbaya belum menyebutkan berapa besar tambahan dana yang akan disalurkan ke dua bank tersebut.

Saat ini, pemerintah masih memiliki anggaran SAL sekitar Rp250 triliun yang berpotensi dipindahkan ke bank-bank Himbara.

Kebijakan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Purbaya menegaskan bahwa kebijakan ini bukanlah bentuk ekspansi fiskal atau perubahan terhadap struktur anggaran negara.

"Kalau nambah pun kami nggak akan kasih tahu lagi sekarang. Karena operasi uang biasa lagi, karena nanti banyak orang protes," ia mengungkapkan.

Ia menjelaskan bahwa banyak pihak keliru memahami langkah ini dan menganggapnya sebagai bentuk manipulasi APBN.

Menurutnya, tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan dana SAL dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih agresif.

Purbaya menjelaskan, "Karena belanja pemerintah di produk domestik bruto (PDB) itu cuma 10 persen, kira-kira. Berarti sisanya yang swasta kan 90 persen. Yang akan kami galakkan itu termasuk menjaga daya beli masyarakat dan memperbaiki iklim investasi," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Hery Gunardi membenarkan bahwa BRI telah mengajukan permintaan tambahan dana SAL.

Namun, Hery belum dapat memastikan waktu pencairan dana tersebut.

“(Pencairannya) tergantung Pak Menkeu,” katanya.

Sebelumnya, BRI telah menerima penempatan dana SAL dari pemerintah sebesar Rp55 triliun, dan hingga kini telah menyalurkan sebanyak 90,4 persen dari jumlah tersebut.

Penulis :
Leon Weldrick