
Pantau - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya memaparkan capaian satu tahun kepemimpinannya dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang baru.
Strategi utama yang digunakan adalah pemetaan potensi dari 17 subsektor kreatif yang tersebar di berbagai daerah.
Melalui pendekatan tersebut, Kementerian Ekonomi Kreatif berhasil melampaui target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan Kabinet Merah Putih, terutama dalam aspek penciptaan lapangan kerja.
"Filosofi Kementerian Ekraf selama 1 tahun berjalan yaitu ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Kami melihat potensi di daerah begitu tinggi, bukan hanya berada di kota-kota besar," ungkap Teuku Riefky.
Ekraf Dorong Lapangan Kerja dan Penguatan Ekonomi Daerah
Teuku Riefky menyampaikan bahwa pelaku ekonomi kreatif di berbagai daerah memiliki banyak talenta dan kreativitas luar biasa.
Kreativitas tersebut telah membuka lapangan kerja yang berkualitas di masing-masing daerah dan mendorong perputaran ekonomi lokal.
Dalam struktur Kabinet Merah Putih, Kementerian Ekraf memiliki empat IKU utama, yaitu kontribusi terhadap PDB, ekspor, penciptaan lapangan kerja, dan investasi.
Dari keempat IKU tersebut, satu di antaranya telah berhasil melampaui target hanya dalam tahun pertama kepemimpinan.
Pencapaian ini turut didorong oleh pelaksanaan sejumlah program inisiatif yang dikemas dalam Asta Ekraf.
Asta Ekraf dinilai berhasil menciptakan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat pengembangan sektor ekonomi kreatif secara menyeluruh.
Teuku Riefky menegaskan bahwa kolaborasi merupakan strategi efektif karena melibatkan banyak pihak dalam satu ekosistem bersama.
Ekraf Hub Jadi Simbol Inovasi dan Kolaborasi Digital
Salah satu implementasi nyata dari strategi kolaboratif tersebut adalah peluncuran Ekraf Hub, sebuah platform digital yang diinisiasi Kementerian Ekraf.
Ekraf Hub bertujuan mempercepat pertumbuhan industri kreatif dan memperluas konektivitas antar pemangku kepentingan.
Target kontribusi Ekraf Hub terhadap PDB nasional dipatok sebesar Rp1.532 triliun.
“Tantangan yang ada dalam industri kreatif selalu kami jawab melalui kolaborasi dengan semua pihak termasuk akademisi, swasta, komunitas atau asosiasi, media, dan lembaga keuangan. Berhubung permintaan kolaborasi, kompleksitasnya tinggi maka kami mewadahi ide atau gagasan baru dengan melahirkan yang namanya Ekraf Hub sehingga semua bisa terhubung jadi satu,” jelasnya.
Teuku Riefky menekankan bahwa upaya kolaboratif ini merupakan solusi strategis dalam menghadapi kompleksitas tantangan sektor ekonomi kreatif.
Kementerian Ekraf juga menargetkan pertumbuhan ekonomi kreatif tidak hanya melalui kontribusi langsung terhadap ekonomi nasional, tetapi juga dengan menciptakan jaringan dan wadah ekosistem yang menyeluruh.
- Penulis :
- Aditya Yohan