
Pantau - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar pameran IDE.IND Fesyen 2025 di Bandung pada 5–7 Desember 2025 untuk memperkuat strategi pemasaran dan mendukung 20 jenama fesyen lokal agar naik kelas dan mampu bersaing secara global.
IDE.IND Fesyen 2025: Ajang Strategis Dorong Brand Lokal Tampil Percaya Diri
Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenparekraf menyampaikan bahwa program IDE.IND dirancang sebagai strategi penguatan kapasitas jenama di subsektor fesyen.
"IDE.IND adalah program yang kami rancang untuk memperkuat kapasitas jenama di subsektor fesyen agar benar-benar siap bersaing di pasar. Tahun ini kami mulai dari fesyen, dan ke depan program ini akan kami perluas ke subsektor lainnya sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif nasional," ungkapnya.
Ia juga menyoroti bahwa banyak pegiat fesyen di Indonesia yang sebenarnya memiliki kreativitas tinggi namun masih ragu untuk tampil di publik.
"Pegiat fesyen Indonesia memiliki kreativitas yang sangat tinggi, namun masih sering ragu untuk menampilkan keunggulan produknya ke publik," ia mengungkapkan.
Menurut Yuke, produk lokal memiliki ciri khas yang kuat dan perlu didukung agar mampu menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif nasional dari daerah.
"Padahal produk kita bagus, ciri khasnya kuat. Karena itu, kami mendorong agar jenama berani tampil dan percaya diri sebagai bagian dari upaya mendorong ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru yang dimulai dari daerah," tegasnya.
Praktik Baik dari Pelaku Industri dan Seleksi Ketat Jenama Peserta
Adit Yara, CEO Niion, berbagi pengalaman tentang pentingnya konsistensi dalam membangun jenama lokal di tengah kompetisi digital.
"Naik kelas itu harus step by step, tidak bisa instan. Kami mulai dari ikut event, consignment, sampai akhirnya punya toko. Yang penting konsisten dan tidak terburu-buru," katanya.
Sementara itu, Ilham Ibrahim dari Portee Goods menekankan pentingnya validasi pasar agar brand semakin dipercaya.
"Ulasan, rating, dan affiliate sekarang jadi penentu utama agar brand makin dipercaya konsumen," jelasnya.
IDE.IND Fesyen 2025 juga didukung oleh Hilmi Adrianto, Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia dan TikTok Indonesia, yang menyebut bahwa ajang ini menjadi momentum penting promosi jenama lokal.
Seleksi peserta IDE.IND Fesyen 2025 dilakukan secara bertahap, dimulai dari sosialisasi di enam provinsi, open call pada 24–31 Oktober 2025 dengan total 116 pendaftar, hingga kurasi wawancara oleh tiga profesional yang menghasilkan 40 jenama.
Dari 40 jenama tersebut, terpilih 20 brand yang mengikuti bootcamp dan pendampingan intensif sebelum tampil di pameran utama.
- Penulis :
- Leon Weldrick







