billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kapitalisasi Pasar BEI Tertinggi di Asia Tenggara, Ekonomi Indonesia Makin Solid di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kapitalisasi Pasar BEI Tertinggi di Asia Tenggara, Ekonomi Indonesia Makin Solid di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersama Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, serta Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menggelar konferensi pers setelah melakukan Dialog Pelaku Pasar Modal Bersama Menteri Keuangan RI di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 9/10/2025 (sumber: ANTARA/Muhammad Heriyanto)

Pantau - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak sejarah baru dengan kapitalisasi pasar menembus Rp15.000 triliun pada Maret 2025, menjadikannya pasar modal terbesar di Asia Tenggara, mengungguli Singapore Exchange (SGX) yang sebelumnya memimpin.

Kapitalisasi Pasar dan IHSG Catat Rekor Baru

Studi terbaru dari NEXT Indonesia Center menyebutkan bahwa lonjakan kapitalisasi pasar ini menjadi penanda kuatnya kepercayaan pasar terhadap fondasi ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Lonjakan kapitalisasi pasar menjadi penanda kuatnya kepercayaan pasar terhadap fondasi ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama Pemerintahan Presiden Prabowo. Dengan capaian ini, Indonesia resmi menjadi pasar modal terbesar di Asia Tenggara,” ungkap laporan riset NEXT yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mencetak rekor baru dengan melampaui level 8.000 untuk pertama kalinya.

IHSG ditutup pada posisi 8.124 pada 16 Oktober 2025, mencerminkan optimisme investor terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan ekonomi nasional.

“Pertumbuhan IHSG menunjukkan kepercayaan investor bahwa perekonomian Indonesia bergerak di jalur yang stabil,” ungkap laporan NEXT.

Surplus Perdagangan Tertinggi dalam Tiga Tahun

Di sisi perdagangan luar negeri, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 5,49 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2025, tertinggi sejak 2022.

Surplus tersebut dicapai ketika nilai ekspor mencapai 25 miliar dolar AS dan impor berada di kisaran 19,5 miliar dolar AS.

Menurut NEXT Indonesia Center, kinerja ini mencerminkan daya saing industri nasional yang semakin tangguh di pasar global.

“Melebarnya surplus bukan sekadar angka, tetapi menjadi indikator penting bahwa sektor produksi dalam negeri mampu menjaga ritme ekspor dan memperkuat penerimaan devisa negara,” ungkap NEXT.

Kinerja perdagangan luar negeri yang positif ini turut melengkapi penguatan di sektor pasar modal yang telah berlangsung sepanjang satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Kombinasi antara melonjaknya kapitalisasi pasar dan surplus perdagangan diyakini memperlihatkan bahwa fondasi ekonomi Indonesia semakin solid, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Penulis :
Shila Glorya
Editor :
Shila Glorya