
Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat total transaksi senilai lebih dari Rp1,54 triliun dalam gelaran Misi Dagang dan Investasi bersama Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berlangsung hingga Sabtu sore, 18 Oktober 2025, pukul 17.00 WITA.
Penjualan Jatim Dominasi Transaksi, Bukti Potensi Ekonomi Daerah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa nilai transaksi ini menjadi sinyal positif bagi penguatan kerja sama ekonomi lintas daerah.
"Alhamdulillah, saat ditutup Sabtu pukul 17.00 WITA total transaksi mencapai Rp1,54 triliun lebih," ungkap Khofifah.
Dari total transaksi tersebut, nilai penjualan dari Jatim ke Sulteng tercatat sebesar Rp1,297 triliun lebih.
Sementara pembelian dari Sulteng oleh pelaku usaha Jatim mencapai Rp245,09 miliar.
"Ini menjadi starting point kita untuk membangun penguatan bersama semua sektor," ujarnya.
Misi Dagang dan Investasi Jatim–Sulteng 2025 merupakan pelaksanaan kesembilan sepanjang tahun 2025, sekaligus misi dagang ke-45 selama masa kepemimpinan Gubernur Khofifah.
Ia menilai capaian ini menunjukkan besarnya potensi ekonomi dari para pelaku usaha di kedua provinsi.
Komoditas Unggulan: Dari Apel Hingga Ikan Kembung
Komoditas unggulan dari Jawa Timur yang diminati oleh pasar Sulawesi Tengah mencakup berbagai sektor kebutuhan industri dan rumah tangga.
Produk tersebut antara lain bahan bangunan, benih hortikultura, susu dan olahan daging, pakan ikan dan udang, mesin pengurai sabut kelapa, buah apel dan jeruk, serta tepung mocaf.
Sementara itu, para pelaku usaha Jatim membeli komoditas unggulan dari Sulteng seperti kopi arabika natura, kelapa bulat, ikan kembung, tuna, bandeng, kemiri, dan rotan asalan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimistis bahwa misi dagang ini tidak hanya meningkatkan transaksi jangka pendek, tetapi juga memperkuat jejaring antar pelaku usaha sebagai fondasi ekonomi daerah yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan