
Pantau - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa fokus utama program Magang Nasional 2025 tahap II adalah pemerataan posisi magang dan penyebaran geografis peserta, menyusul ketimpangan pada gelombang pertama yang didominasi sektor administratif dan wilayah Jawa.
Dalam evaluasi pelaksanaan Magang Nasional tahap I, diketahui bahwa posisi magang paling banyak berada di bidang administrasi dan sales, sementara sektor-sektor seperti digital dan green jobs masih minim peminat maupun mitra.
"Nanti kita balance, artinya batch I, dengan segala dinamikanya, kita punya waktu, kita kelola seoptimal mungkin. Batch I hasilnya seperti itu, lalu di gelombang II, kesempatan kita untuk mem-balance-kan nanti," ujar Yassierli.
Fokus Wilayah Non-Jawa dan Keselarasan dengan Latar Belakang Pendidikan
Menaker juga menekankan pentingnya pemerataan secara geografis karena penempatan peserta dan kemitraan perusahaan masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama di:
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Timur
"Batch II kita akan dorong lebih besar lagi. Dan kalau kita lihat respons dari perusahaan-perusahaan, mereka antusias," ungkapnya.
Program magang tahap II juga akan diarahkan agar bidang kerja selaras dengan program studi lulusan, bukan hanya pekerjaan umum.
"Jadi artinya ketika sudah terlalu banyak yang di sektor tertentu, kita akan pilih di sektor yang lain," tambah Yassierli.
"Segi bidang magangnya, sesuai dengan program studi lulusannya. Harapan kita seperti itu," tegasnya.
Digelar November 2025, Targetkan 80 Ribu Peserta
Magang Nasional tahap II dijadwalkan berlangsung pada November 2025 dengan kuota peserta sebanyak 80 ribu orang.
Target ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan minimal 100 ribu lulusan baru perguruan tinggi terlibat dalam program ini sebagai bagian dari stimulus ekonomi nasional.
Untuk mewujudkannya, Kemnaker akan mendorong keterlibatan lebih banyak mitra dari berbagai sektor:
- Perusahaan swasta
- Kementerian dan lembaga
- Pemerintah pusat maupun daerah di seluruh Indonesia
Pengawasan Melalui Evaluasi, DPR, dan Kanal Pengaduan
Yassierli memastikan bahwa pelaksanaan program akan diawasi secara ketat melalui beberapa jalur:
- Evaluasi rutin oleh Kemnaker
- Pengawasan oleh Komisi IX DPR RI
- Mekanisme pelaporan dari peserta melalui kanal pengaduan resmi
"Nanti mekanisme pengawasan, yang pertama adalah dari kami. Kami lakukan evaluasi rutin, lalu dari Komisi IX DPR RI, serta dari peserta magang sendiri juga harus bisa mengawasi, makanya kita buka kanal pengaduan," jelasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf