
Pantau - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengumumkan bahwa kuota peserta untuk program Magang Nasional tahun 2026 ditetapkan sebanyak 100 ribu orang, sama seperti target pemerintah pada tahun 2025.
Program ini akan menjadi agenda rutin pemerintah sebagai bagian dari strategi penguatan tenaga kerja muda dan percepatan penyerapan lulusan baru perguruan tinggi.
"Insya Allah (kuotanya sebesar) 100 ribu lagi tahun depan, dan ini akan menjadi program rutin dari pemerintah," ungkapnya.
Kuota Terbagi Dua Tahap, Fokus pada Perluasan Akses
Pembagian kuota peserta dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama akan diikuti oleh 20 ribu peserta, sementara tahap kedua mencakup 80 ribu peserta.
Pelaksanaan tahap kedua Magang Nasional 2025 dijadwalkan berlangsung pada bulan November 2025.
Target kuota ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar minimal 100 ribu fresh graduate perguruan tinggi dapat mengikuti program Magang Nasional.
Program ini termasuk dalam paket stimulus ekonomi nasional tahun 2025 yang bertujuan memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia.
Untuk pelaksanaan periode kedua Magang Nasional 2025, pemerintah mendorong perluasan akses magang tidak hanya di perusahaan swasta, tetapi juga di kantor kementerian, lembaga pemerintah, serta badan pemerintahan pusat dan daerah di seluruh Indonesia.
Pengawasan terhadap program ini akan melibatkan seluruh pihak terkait guna memastikan kelancaran dan kualitas pelaksanaan magang.
Meningkatkan Kompetensi dan Pengalaman Kerja Fresh Graduate
Menurut Menaker Yassierli, program ini menjadi peluang penting bagi para lulusan baru untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata dan membekali diri menghadapi dunia profesional.
Peserta program akan memperoleh uang saku yang setara dengan upah minimum kabupaten/kota masing-masing.
Selain itu, peserta juga akan dibimbing secara langsung oleh mentor dari perusahaan atau lembaga tempat mereka magang.
"Program pemagangan ini sebenarnya merupakan penguatan dari kegiatan pemagangan yang sebelumnya telah dilakukan Kemnaker melalui balai-balai pelatihan vokasi dan produktivitas. Bedanya, kali ini skalanya jauh lebih masif dan terintegrasi secara nasional," ia mengungkapkan.
program ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan kesiapan kerja lulusan baru, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
- Penulis :
- Shila Glorya