billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Aset Dana Pensiun Indonesia Tembus Rp1.593 Triliun, OJK Soroti Potensi dan Tantangan Perlindungan Sosial

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Aset Dana Pensiun Indonesia Tembus Rp1.593 Triliun, OJK Soroti Potensi dan Tantangan Perlindungan Sosial
Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberikan sambutan dalam acara Indonesia Pension Fund Summit 2025 di Tangerang Selatan, Kamis (sumber: ANTARA/Irfan)

Pantau - Total aset dana pensiun di Indonesia hingga Agustus 2025 tercatat mencapai Rp1.593 triliun atau setara dengan 7,20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2024.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa jumlah peserta dana pensiun telah mencapai 29 juta orang dengan total entitas sebanyak 188.

"Rinciannya jumlah peserta mencapai Rp29 juta orang dan jumlah entitas ada 188 dengan rincian tiga yang program pensiun wajib lalu sisanya adalah sukarela," ungkapnya.

Mahendra menambahkan bahwa pertumbuhan peserta menunjukkan potensi besar dalam memperluas perlindungan sosial dan mendorong inklusi keuangan.

Ia juga mengingatkan bahwa terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi industri dana pensiun.

"Meskipun ada juga tantangan yang dihadapi mulai dari perubahan demografi, kebutuhan harmonisasi program pensiun hingga lainnya," ia mengungkapkan.

Aset Program Pensiun Wajib Masih Mendominasi

Direktur Pengembangan Dana Pensiun, Asuransi, dan Aktuaria Kementerian Keuangan, Ihda Muktiyanto, menyebut bahwa program pensiun wajib masih menjadi kontributor terbesar dalam industri ini.

Total aset program pensiun wajib mencapai Rp690,22 triliun, mendominasi aset dana pensiun nasional tahun 2024.

Tiga institusi yang masuk dalam kategori program pensiun wajib adalah BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.

BPJS Ketenagakerjaan mengelola dua jenis dana utama, yaitu Jaminan Pensiun sebesar Rp192,41 triliun dan Jaminan Hari Tua sebesar Rp497,87 triliun, dengan total peserta sebanyak 19,1 juta orang.

Sementara itu, Taspen mencatat Tabungan Hari Tua sebesar Rp29,44 triliun dan Jaminan Pensiun sebesar Rp39,81 triliun, dengan 3,9 juta peserta.

Asabri mengelola Jaminan Pensiun sebesar Rp30,14 triliun yang ditujukan bagi anggota TNI, Polri, dan ASN di Kementerian Pertahanan.

Peserta Pensiun Sukarela Masih Minim

Program pensiun sukarela yang terdiri dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) memiliki total aset sebesar Rp325,61 triliun.

Jumlah peserta program sukarela ini tercatat sekitar 1,23 juta orang.

"Dari jumlah tersebut, DPPK menguasai Rp236,61 triliun, termasuk dana pensiun berbasis syariah," ujar Ihda Muktiyanto.

Ia juga menyoroti bahwa dari total 144 juta angkatan kerja di Indonesia, baru sekitar 23,6 juta pekerja yang tercatat dalam program pensiun wajib.

"Dari data juga menunjukan jika pekerja informal dan UMKM masih menghadapi resiko cukup besar ketika masa pensiun sebab tidak memiliki perlindungan pensiun," tegasnya.

Penulis :
Leon Weldrick