billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Program "Merdeka dari Kegelapan" Resmi Diluncurkan, Pemerintah Targetkan 215.000 Rumah Terlistriki Hingga Akhir 2025

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Program "Merdeka dari Kegelapan" Resmi Diluncurkan, Pemerintah Targetkan 215.000 Rumah Terlistriki Hingga Akhir 2025
Foto: (Sumber: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berbincang dengan penerima manfaat elektrifikasi program Merdeka dari Kegelapan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Rabu (29/10/2025). (ANTARA/Muzdaffar Fauzan).)

Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan proyek strategis ketenagalistrikan desa bertajuk Merdeka dari Kegelapan di Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Peluncuran program ini menandai komitmen pemerintah dalam pemerataan akses energi, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar.

"Ini sangat penting karena kehadiran negara dalam memberikan keadilan pemerataan terhadap energi. Ini adalah bagian terpenting yang telah dirumuskan oleh Bapak Presiden dalam Astacita," ujar perwakilan Kementerian ESDM saat peresmian.

Fokus pada Tiga Kegiatan Elektrifikasi Nasional

Program elektrifikasi ini menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo dan terdiri dari tiga kegiatan utama.

Pertama, Program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) yang dijalankan di wilayah Minahasa.

Kedua, peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Wairara 1 x 128 kW di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Ketiga, peresmian PLTMH Anggi Tahap I (1 x 150 kW) serta peletakan batu pertama PLTMH Anggi Tahap II (2 x 250 kW) di Pegunungan Arfak, Papua Barat.

BPBL telah berhasil menyambungkan listrik ke 1.000 rumah tangga pada 2023 dan 550 rumah tangga pada 2024, serta menargetkan 2.700 rumah tangga pada 2025.

Di Kabupaten Minahasa sendiri, program ini telah menjangkau 20 rumah tangga pada periode 2023–2024, dan akan menambah 112 rumah tangga lagi pada 2025.

Secara nasional, hingga September 2025, realisasi BPBL telah mencapai 135.482 rumah tangga dari target 215.000 rumah tangga hingga akhir tahun.

Tiap paket BPBL mencakup instalasi listrik rumah dengan tiga titik lampu dan satu kotak kontak, sertifikat laik operasi (SLO), penyambungan ke jaringan PLN daya 900 VA, serta token perdana sebesar Rp100.000.

PLTMH Kurangi Ketergantungan BBM dan Hemat Miliar Rupiah

PLTMH Wairara di Sumba Timur telah beroperasi sejak November 2022 dan saat ini melayani 105 pelanggan, termasuk fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah, gereja, dan kantor pemerintahan.

Pembangkit ini berhasil menekan konsumsi solar hingga 62.000 liter per tahun atau senilai Rp1,24 miliar.

Sementara itu, PLTMH Anggi Tahap I telah beroperasi sejak Maret 2023 dengan kapasitas 150 kW, dan merupakan bagian dari program dedieselisasi.

PLTMH Anggi Tahap II akan menambah kapasitas 2 x 250 kW, yang diharapkan mampu menurunkan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak secara signifikan di wilayah Pegunungan Arfak.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa proyek ini memiliki potensi penghematan bahan bakar senilai Rp6,7 miliar per tahun.

"Dari perhitungan PLN, penghematan sejak proyek beroperasi sudah mencapai sekitar Rp17 miliar," ungkapnya.

Selain menyalurkan energi, proyek ini juga mengintegrasikan sistem kelistrikan di sejumlah daerah seperti Sururey, Demaisi, Taige, Catubouw, Menyambouw, Hink, dan Anggi Gida.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf