
Pantau - Pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp28 triliun dari hasil lelang sembilan seri Surat Utang Negara (SUN) yang dilaksanakan pada Selasa, 4 November 2025.
Total penawaran masuk yang tercatat oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam lelang tersebut mencapai Rp87,49 triliun.
Jumlah penawaran ini lebih rendah dibandingkan lelang SUN sebelumnya yang digelar pada 21 Oktober 2025, dengan total penawaran sebesar Rp117,5 triliun.
Serapan Terbesar dan Imbal Hasil SUN
Seri dengan serapan terbesar adalah FR0106 (pembukaan kembali), yang dimenangkan senilai Rp7,15 triliun dari total penawaran masuk Rp17,73 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang dari FR0106 tercatat sebesar 6,405 persen dengan jatuh tempo pada 15 Agustus 2040.
Seri FR0108 (pembukaan kembali) diserap sebesar Rp4,6 triliun dari penawaran masuk Rp23,73 triliun, dengan imbal hasil rata-rata 6,12318 persen dan jatuh tempo 15 April 2036.
Pemerintah juga menyerap Rp4 triliun dari seri SPN12261105 (penerbitan baru), dengan penawaran masuk Rp5,88 triliun dan imbal hasil 4,60000 persen, jatuh tempo 5 November 2026.
Seri FR0105 (pembukaan kembali) menyumbang Rp3,4 triliun dari penawaran masuk Rp5,43 triliun, dengan imbal hasil 6,75993 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2064.
Dari seri FR0102 (pembukaan kembali), pemerintah menyerap dana Rp2,2 triliun dari total penawaran Rp5,61 triliun, dengan imbal hasil 6,73989 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2054.
Serapan sebesar Rp2,15 triliun berasal dari FR0107 (pembukaan kembali), dengan penawaran masuk Rp3,19 triliun dan imbal hasil 6,52937 persen, jatuh tempo 15 Agustus 2045.
Seri SUN Lainnya dan Penurunan Penawaran
Seri SPN01251206 (penerbitan baru) dimenangkan sebesar Rp2 triliun dari penawaran masuk Rp4,5 triliun, dengan imbal hasil 4,52000 persen dan jatuh tempo 6 Desember 2025.
Seri FR0109 (pembukaan kembali) memberikan kontribusi sebesar Rp1,5 triliun dari penawaran masuk Rp20,16 triliun, dengan imbal hasil 5,54931 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2031.
Terakhir, seri SPN12260205 (pembukaan kembali) diserap sebesar Rp1 triliun dari total penawaran Rp1,27 triliun, dengan imbal hasil 4,59000 persen dan jatuh tempo 5 Februari 2026.
Kementerian Keuangan melalui DJPPR akan terus memantau kondisi pasar untuk memastikan keberlanjutan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara pruden dan efisien.
- Penulis :
- Shila Glorya








