
Pantau - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menghadirkan sembilan pelaku usaha binaan pada ajang Surabaya Fashion Parade (SFP) 2025 sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam pengembangan UMKM.
PGN Dorong UMKM Naik Kelas
Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman menjelaskan bahwa keikutsertaan para pelaku usaha tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan untuk membantu UMKM naik kelas melalui peningkatan kapasitas dan perluasan akses pasar.
"Keikutsertaan para pelaku UMKM binaan dalam ajang ini tidak hanya menjadi ruang untuk menampilkan karya, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat daya saing mereka di industri kreatif," ungkapnya.
Ia menilai bahwa SFP 2025 yang berlangsung pada 14–16 November merupakan platform tepat bagi UMKM untuk bertemu langsung dengan buyer, pelaku industri, dan calon konsumen sehingga membuka peluang kolaborasi dan pengembangan bisnis.
Fajriyah mengatakan Melalui ajang ini, para pelaku UMKM dapat memperkenalkan produk mereka kepada audiens yang lebih beragam. Kami berharap pengalaman ini memberikan wawasan baru, jejaring yang lebih luas, serta peluang komersial yang dapat mendorong usaha mereka naik ke level berikutnya, ungkapnya.
UMKM berperan signifikan dalam perekonomian nasional dengan kontribusi sekitar 61 persen terhadap PDB Indonesia pada 2024.
Angka tersebut menunjukkan bahwa penguatan sektor UMKM sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi serta pemerataan kesejahteraan di berbagai daerah.
Ragam Produk UMKM Binaan PGN Menarik Perhatian
Fajriyah berharap kehadiran UMKM binaan PGN dalam ajang fesyen berskala besar ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain untuk terus berinovasi dan percaya diri memasuki pasar yang lebih kompetitif.
Pada SFP 2025, UMKM binaan PGN menghadirkan beragam karya fashion dan kriya yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
Produk yang ditampilkan mencakup tenun ikat Garut, tenun Palembang, batik Solo, tenun Suku Badui, kerajinan tangan dan sulam khas Sumatera Utara, tas rajut, kerajinan perak, serta batik ecoprint.
Seluruh karya tersebut mengusung identitas kuat dari daerah masing-masing dengan memadukan estetika tradisional dan inovasi modern sehingga tampil menonjol dan menarik perhatian pengunjung serta pelaku industri.
Fajriyah menyatakan Jika UMKM mampu berdaya saing, maka penguatan ekonomi lokal akan berjalan semakin cepat. UMKM yang tumbuh berarti lapangan kerja bertambah, rantai pasok bergerak, dan nilai tambah ekonomi turut meningkat, ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa partisipasi UMKM binaan PGN tidak hanya meningkatkan antusiasme pengunjung, tetapi juga memperkuat edukasi mengenai nilai budaya dan keahlian para perajin lokal.
Fajriyah menegaskan Kami ingin memastikan bahwa para pelaku UMKM tidak hanya dikenal karena produknya yang menarik, tetapi juga dipahami bahwa setiap karya memiliki nilai budaya, ketekunan, dan cerita yang patut diapresiasi, ungkapnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








