Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Bank Indonesia: Neraca Pembayaran Triwulan III-2025 Tetap Kuat Meski Catat Defisit 6,4 Miliar Dolar AS

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Bank Indonesia: Neraca Pembayaran Triwulan III-2025 Tetap Kuat Meski Catat Defisit 6,4 Miliar Dolar AS
Foto: (Sumber : Ilustrasi - Kendaraan mengangkut peti kemas di Dermaga Internasional PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/12/2024). Data Kementerian Keuangan neraca perdagangan Indonesia dalam 54 bulan terakhir mengalami surplus perdagangan di mana nilai ekspor sampai dengan Oktober 2024 mencapai 24,4 miliar dolar AS atau tumbuh 10,2 persen di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. ANTARA FOTO/Moch Asim/Spt..)

Pantau - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III tahun 2025 tetap baik, meskipun mencatat defisit sebesar 6,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Cadangan Devisa Tetap Tinggi, Transaksi Berjalan Surplus

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2025 tercatat tinggi, yaitu sebesar 148,7 miliar dolar AS.

Angka ini setara dengan pembiayaan impor selama enam bulan serta pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan jauh di atas standar kecukupan internasional yang hanya sekitar tiga bulan impor.

"Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan III 2025 tetap baik," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso.

Transaksi berjalan mencatat surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS atau 1,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), berbalik dari defisit 2,7 miliar dolar AS (0,8 persen dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Surplus ini terutama ditopang oleh peningkatan neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca jasa akibat meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun, karena pembayaran imbal hasil investasi asing menurun setelah berlalunya periode pembayaran dividen dan bunga atau kupon.

Namun, neraca perdagangan migas mencatat defisit yang lebih besar akibat kenaikan harga minyak global.

Tekanan dari Transaksi Modal dan Finansial

Sementara itu, transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2025 mencatat defisit sebesar 8,1 miliar dolar AS.

Kinerja sektor ini tetap terkendali, meskipun pasar keuangan global masih menghadapi ketidakpastian tinggi.

Investasi langsung masih mencatatkan surplus, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi dalam negeri.

Namun, investasi portofolio mencatat defisit karena adanya aliran keluar dana asing dalam bentuk surat utang.

Investasi lainnya juga mengalami defisit, terutama akibat meningkatnya pembayaran pinjaman dari sektor swasta.

Bank Indonesia menegaskan akan terus mencermati dinamika ekonomi global yang berpotensi memengaruhi prospek NPI.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," lanjut Ramdan.

Untuk keseluruhan tahun 2025, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan tetap kuat.

Ketahanan ini akan ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan arus masuk penanaman modal asing yang diperkirakan masih akan terus berlanjut.

Penulis :
Aditya Yohan