
Pantau - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengarahkan eksportir kakao asal Bali untuk memanfaatkan perjanjian dagang internasional yang telah disepakati Indonesia guna memperluas pasar ekspor produk kakao dan turunannya.
Arahan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja ke pabrik Cau Chocolates di Kabupaten Tabanan, Bali, yang merupakan pelaku usaha berbasis UMKM yang telah menjalankan hilirisasi kakao.
Manfaatkan Kerja Sama Dagang dan Ekspansi ke Eropa
Dyah Roro mendorong pelaku usaha Bali memanfaatkan sejumlah perjanjian perdagangan seperti Indonesia–Peru CEPA, Indonesia–Kanada CEPA, dan Indonesia–Uni Eropa CEPA (dalam proses), untuk mengakses pasar global yang lebih luas.
Ia menekankan bahwa pasar Eropa sangat potensial karena memiliki permintaan tinggi terhadap kakao berkelanjutan, serta lebih memilih produk yang ramah lingkungan, sehat, dan organik.
Selain Eropa, ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan pasar ASEAN yang dekat secara geografis dan strategis.
Pemerintah juga akan menyambungkan eksportir kakao dengan perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara guna mempercepat perluasan pasar ekspor.
Wamendag mendorong pelaku usaha mengikuti pameran internasional dan menggunakan platform Inaexport untuk menemukan mitra dagang dan mengikuti kegiatan business matching.
Hilirisasi Kakao Jadi Fokus Utama
Dyah Roro juga menekankan pentingnya hilirisasi industri kakao, termasuk bagi UMKM seperti Cau Chocolates yang telah berhasil memproses kakao menjadi produk cokelat siap ekspor dengan kemasan menarik.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ekspor kakao dan turunannya meningkat 16,20 persen selama 2021–2024.
Pada periode Januari–September 2025, nilai ekspor mencapai 2,8 miliar dolar AS, naik signifikan 68,75 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,6 miliar dolar AS.
Pasar utama yang dibidik antara lain Eropa, Australia, dan Selandia Baru.
Tujuan kunjungan Wamendag adalah untuk meninjau fasilitas produksi, memberdayakan petani, serta mendorong pelaku usaha agar mengoptimalkan peluang dagang internasional dan meningkatkan ekspor kakao Indonesia.
Cau Chocolates Terapkan Perdagangan Adil untuk Petani Lokal
CEO Cau Chocolates, Kadek Surya, menyampaikan bahwa tantangan utama mereka adalah menemukan lebih banyak pasar ekspor yang cocok dengan karakter produk mereka.
Ia menegaskan bahwa Cau Chocolates menerapkan prinsip perdagangan adil, dengan membeli biji kakao dari petani dengan harga tinggi.
Petani yang menjadi mitra harus tergabung dalam salah satu dari 12 gapoktan binaan Cau Chocolates dan memiliki kebun organik dengan sistem ketertelusuran yang sesuai standar ekspor.
Strategi ini bertujuan menyejahterakan petani, menjaga kualitas produk, dan mempersiapkan diri menghadapi permintaan pasar global, khususnya dari Eropa.
- Penulis :
- Gerry Eka







