Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Dinilai Perkuat Rupiah di Tengah Sentimen Risk-On

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Dinilai Perkuat Rupiah di Tengah Sentimen Risk-On
Foto: (Sumber : Arsip foto - Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar/aa.)

Pantau - Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai rupiah berpeluang menguat seiring meningkatnya kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Sentimen Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Lukman menyatakan bahwa peluang pemangkasan suku bunga The Fed telah mencapai 81 persen.

Ia mengatakan, "Pemangkangan belum 100 persen, tapi hari ini sudah naik mencapai 81 persen dibandingkan Senin (23/11) di 60 persen-an," ungkapnya.

Penguatan rupiah diperkirakan terjadi di tengah sentimen risk-on pasar yang terdorong oleh prospek penurunan suku bunga tersebut.

Sentimen ini dipicu oleh pernyataan Gubernur The Fed Christopher Waller yang menilai pemangkasan suku bunga pada Desember sesuai dengan kondisi ekonomi Amerika Serikat dan diperlukan.

Namun, masih terdapat perselisihan di antara pejabat The Fed mengenai urgensi pemotongan suku bunga lebih lanjut seperti dikutip dari Anadolu.

Sebelumnya, FOMC memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75–4 persen pada Oktober meski hasil pemungutan suara 10–2 menunjukkan adanya perbedaan pandangan.

Euforia AI dan Dampaknya pada Risk-On Rupiah

Lukman menjelaskan bahwa sentimen risk-on terhadap rupiah juga didukung oleh "kembalinya euforia AI (Artificial Intelligence)," ujarnya.

Ia menyebut banyak valuasi perusahaan teknologi melonjak karena antusiasme investor terhadap AI meski beberapa masih merugi namun memiliki valuasi tinggi.

Kenaikan harga saham juga terjadi pada sektor nonteknologi yang mengindikasikan adanya kepercayaan pasar berlebihan.

Saat ini pasar saham mengalami banyak koreksi namun investor masih ragu apakah koreksi akan berlanjut atau pasar kembali menguat.

Penulis :
Aditya Yohan