Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Indonesia Dorong Ekonomi Biru Jadi Rujukan ASEAN, Fokus pada Blue Carbon dan Pembiayaan Inovatif

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Indonesia Dorong Ekonomi Biru Jadi Rujukan ASEAN, Fokus pada Blue Carbon dan Pembiayaan Inovatif
Foto: (Sumber : Bappenas dengan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia foto bersama dalam agenda kolaborasi pelaksanaan lokakarya regional bertajuk Regional Workshop on ASEAN Blue Carbon and Finance Profiling di Jakarta, Kamis (27/11/2025). ANTARA/HO- (Bappenas).)

Pantau - Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Leonardo AA Teguh Sambodo, menyampaikan harapan agar pengembangan Ekonomi Biru Indonesia dapat menjadi rujukan bagi negara-negara ASEAN.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara lokakarya regional bertajuk Regional Workshop on ASEAN Blue Carbon and Finance Profiling yang berlangsung pada 27–28 November 2025, hasil kolaborasi antara Bappenas dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia.

“Kami berharap bahwa upaya pengembangan Ekonomi Biru di Indonesia dapat menjadi rujukan bagi negara-negara ASEAN, karena ASEAN Blue Economy Framework memberikan arah strategis bagi kawasan untuk menjadikan laut sebagai pendorong utama pertumbuhan,” ungkap Leonardo.

Perkuat Kolaborasi ASEAN untuk Blue Carbon dan Blue Finance

Melalui lokakarya ini, Indonesia mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk berbagi pengalaman dan memperluas kerja sama di berbagai bidang, antara lain:

  • Teknologi
  • Pendanaan
  • Investasi
  • Penguatan kapasitas
  • Akses pasar global
  • Pembangunan infrastruktur
  • Dialog kebijakan
  • Konservasi laut

Ekosistem karbon biru yang sehat dan pembiayaan biru yang kuat disebut sebagai fondasi penting dalam mendorong pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan dan inklusif bagi masyarakat serta generasi mendatang.

Lokakarya ini merupakan bagian dari proyek ASEAN Blue Carbon and Finance Profiling yang diinisiasi oleh UNDP dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Jepang.

Proyek ini bertujuan untuk:

  • Memperkuat pengelolaan ekosistem karbon biru secara berkelanjutan
  • Menyiapkan landasan bagi mobilisasi pendanaan ekonomi biru di tingkat regional

Tiga Pilar Profil ASEAN dan Kepemimpinan Indonesia

Proyek berada di bawah koordinasi ASEAN Coordinating Task Force on Blue Economy (ACTF-BE) dan terdiri dari tiga komponen utama:

  • Blue Carbon Profiling
  • Blue Finance Profiling
  • Regional Platform for Knowledge Exchange

Ketiga komponen tersebut bertujuan untuk:

  • Menggambarkan potensi dan kekayaan ekosistem karbon biru di kawasan ASEAN
  • Mendorong eksplorasi pendanaan inovatif
  • Mendukung kolaborasi dan pembelajaran lintas negara

Indonesia memiliki peran strategis dalam ACTF-BE dengan terpilihnya Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan sebagai Shepherd ACTF-BE untuk periode 2026–2027.

“Melalui workshop ini, saya yakin seluruh peserta akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai Blue Carbon dan Blue Finance Profiling, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi yang menjadi ciri khas kawasan kita,” tambah Leonardo.

Libatkan 22 Ahli ASEAN, Target Rampung Akhir 2025

Lokakarya ini diikuti oleh:

  • Para ahli
  • Civitas academica
  • Institusi terkait
  • Perwakilan negara anggota ASEAN

Para peserta mempresentasikan rancangan profil, bertukar wawasan, dan mengumpulkan masukan terkait pengelolaan karbon biru dan pendanaan biru inovatif di masing-masing negara.

Sejak kick-off proyek pada 20 Mei 2025, tercatat 22 ahli dari seluruh ASEAN telah terlibat dan menghasilkan berbagai kemajuan dalam pengembangan profil karbon biru dan keuangan biru.

Targetnya, seluruh dokumen dan substansi proyek akan selesai pada akhir tahun 2025, sebagai langkah konkret ASEAN menuju ekonomi biru berkelanjutan.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan