Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BFI Finance Alokasikan Rp300 Miliar untuk Perkuat Sistem IT Usai Serangan Siber

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BFI Finance Alokasikan Rp300 Miliar untuk Perkuat Sistem IT Usai Serangan Siber
Foto: Tangkapan layar - Paparan publik PT BFI Finance Tbk (BFIN) secara daring di Jakarta, Jumat 28/11/2025 (sumber: ANTARA/Imamatul Silfia)

Pantau - PT BFI Finance Tbk (BFIN) menganggarkan belanja modal sebesar Rp300 miliar pada 2025 untuk penguatan sistem teknologi informasi (IT), terutama dalam aspek keamanan siber.

Anggaran besar ini merupakan respons atas serangan siber yang pernah dialami perusahaan pada Mei 2023.

Direktur PT BFI Finance Tbk, Sudjono, mengungkapkan, "Besaran belanja cukup besar. Kami menganggarkan sekitar Rp300 miliar untuk IT, untuk pengembangan sistem termasuk keamanan dan sebagainya. Tapi, itu tidak semata-mata hanya untuk keamanan saja."

Serangan Siber Mei 2023 Jadi Titik Balik

Serangan siber terhadap BFI Finance terjadi pada 21 Mei 2023 dan diumumkan secara resmi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam insiden tersebut, perusahaan berhasil memitigasi serangan sebelum menimbulkan kerugian fatal.

Meski demikian, proses pemulihan memakan waktu cukup panjang karena peretas telah memasang jebakan pada aplikasi yang ada di sistem internal.

Sudjono menjelaskan, "Harus ada mekanisme kontrol yang sangat kuat sehingga tidak bisa dijebol dari jarak jauh. Kemudian, bagaimana kita bisa mendeteksi dan memastikan bahwa serangan itu tidak mematikan berbagai klaster pengamanan yang ada. Dan semua itu kami lakukan dalam rangka perbaikan sistem."

Penguatan Infrastruktur dan Mitigasi Jangka Panjang

BFIN kini mengembangkan strategi mitigasi jangka panjang dengan membangun sistem pertahanan berlapis.

Selain memperkuat sistem dan infrastruktur, perusahaan juga memanggil tenaga ahli IT untuk meningkatkan keamanan serta memastikan kebiasaan penggunaan sistem yang lebih aman.

Perusahaan juga memastikan agar akses data sistem internal tidak tersebar secara mudah dan tidak terkontrol.

"Semua itu dilakukan cukup lama. Tapi kami rasa saat ini kami memiliki sistem keamanan dan IT yang jauh lebih baik," ungkap Sudjono.

Dalam perkembangan terbaru, PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) juga melaporkan insiden serangan siber dalam keterbukaan informasi di BEI.

Serangan terhadap CFIN terjadi pada 26 November 2025 dan hingga kini proses stabilisasi sistem masih terus berlangsung.

Penulis :
Arian Mesa