Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempercepat pemulihan pasokan listrik dan bahan bakar minyak (BBM) di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menyusul terjadinya banjir dan longsor yang merusak infrastruktur energi di wilayah tersebut.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah memerintahkan PT PLN (Persero) untuk segera menormalkan kembali distribusi listrik kepada masyarakat.
"Semalam (Kamis, 27/11) listrik sempat mati, saya koordinasi terus sama PLN. Saya langsung juga berkomunikasi dengan tim. Jadi, sebagian tower tiang listrik ini kita kirim pakai Hercules. Subuh (Jumat, 28/11), sebagian sudah masuk dan sekarang mulai pemasangan. Selain itu, jalan di sana putus, jadi langkah pertama yang kita lakukan adalah bagaimana percepatan untuk aliran listrik bisa nyala," ungkapnya.
Pengiriman tiang listrik telah dilakukan menggunakan pesawat Hercules sejak Jumat dini hari dan proses pemasangan sudah dimulai.
Meski akses jalan terputus akibat bencana, pemulihan infrastruktur kelistrikan tetap dilaksanakan secara bertahap.
Distribusi BBM Tetap Jalan Meski Akses Terputus
Untuk kebutuhan energi lainnya, Kementerian ESDM juga memastikan distribusi BBM tetap berlangsung melalui PT Pertamina (Persero).
Wakil Menteri ESDM Yuliot menyatakan bahwa distribusi ke SPBU yang masih bisa beroperasi akan terus dilakukan meski dihadapkan pada kondisi jalan dan jembatan yang rusak.
"Untuk ketersediaan BBM, ini kan banyak jalan yang longsor, banyak jembatan yang putus juga. Jadi, kita juga memastikan untuk SPBU yang ada, yang bisa dilayani itu akan tetap didistribusikan oleh teman-teman yang ada di PT Pertamina Patra Niaga," ia menjelaskan.
Kementerian ESDM juga membentuk tim siaga bencana sektor energi dan sumber daya mineral yang dikerahkan langsung ke daerah terdampak untuk mempercepat proses pemulihan.
"Insya Allah kita akan lakukan pemulihan secara cepat ya. Pasti, saya pastikan akan turunkan (bantuan)," kata Bahlil memastikan komitmen kementerian dalam menangani situasi darurat ini.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
