Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Surplus Neraca Dagang RI Tembus 35,88 Miliar Dolar AS, Ini Komoditas dan Negara Kontributor Terbesar

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Surplus Neraca Dagang RI Tembus 35,88 Miliar Dolar AS, Ini Komoditas dan Negara Kontributor Terbesar
Foto: Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 1/12/2025 (sumber: ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

Pantau - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2025 mencapai 35,88 miliar dolar AS, didorong oleh performa ekspor sejumlah komoditas unggulan.

Surplus tersebut meningkat sebesar 10,98 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

BPS mencatat, lima komoditas utama penyumbang surplus adalah lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 28,12 miliar dolar AS, bahan bakar minyak (BBM) sebesar 22,59 miliar dolar AS, besi dan baja sebesar 15,79 miliar dolar AS, produk nikel sebesar 7,39 miliar dolar AS, serta alas kaki sebesar 5,47 miliar dolar AS.

Kepala BPS mengungkapkan, "Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 66 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus sepanjang Januari–Oktober 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar 51,51 miliar dolar AS, sementara komoditas migas masih mengalami defisit 15,63 miliar dolar AS."

Ekspor Naik Hampir 7 Persen, China Jadi Tujuan Utama

Total ekspor Indonesia pada periode Januari–Oktober 2025 tercatat sebesar 234,04 miliar dolar AS.

Nilai ini tumbuh 6,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 218,82 miliar dolar AS.

China menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai 52,45 miliar dolar AS atau setara 23,51 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia.

Disusul Amerika Serikat sebesar 25,56 miliar dolar AS (11,46 persen) dan India sebesar 15,32 miliar dolar AS (6,87 persen).

Ekspor ke China didominasi oleh besi dan baja, BBM, serta produk nikel.

Sementara ekspor ke Amerika Serikat didominasi oleh mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian dan aksesoris rajutan, serta alas kaki.

Impor Didominasi Barang Modal, China Masih Jadi Sumber Terbesar

Nilai impor Indonesia selama Januari–Oktober 2025 mencapai 198,16 miliar dolar AS, naik 2,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Impor sektor nonmigas berkontribusi sebesar 171,61 miliar dolar AS, meningkat 4,95 persen.

Di sisi lain, impor sektor migas mengalami penurunan sebesar 12,67 persen menjadi 26,56 miliar dolar AS.

Kenaikan impor tertinggi terjadi pada kelompok barang modal, dengan nilai mencapai 40,55 miliar dolar AS, atau naik 18,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

China masih menjadi negara asal impor nonmigas terbesar dengan nilai 70,19 miliar dolar AS, mencakup 40,9 persen dari total impor nonmigas.

Jepang menyusul di posisi kedua dengan nilai 12,17 miliar dolar AS (7,09 persen), diikuti Amerika Serikat sebesar 8,17 miliar dolar AS (4,76 persen).

Penulis :
Arian Mesa