Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

OJK Sebut Standar Keuangan Nasional Akan Naik Jika Indonesia Resmi Gabung OECD

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

OJK Sebut Standar Keuangan Nasional Akan Naik Jika Indonesia Resmi Gabung OECD
Foto: Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar bersama Direktur Finansial dan Hubungan Bisnis OECD Carmine Di Noia dan Direktur Komisi Jasa Keuangan Korea (FCS) Korea Selatan Nayoon Seo di sela-sela forum Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Asia soal Keuangan Digital 2025 di Sanur, Denpasar, Bali, Senin 1/12/2025 (sumber: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa standar keuangan Indonesia akan meningkat signifikan apabila Indonesia resmi menjadi anggota penuh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Komitmen OJK Dukung Aksesi Indonesia ke OECD

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan hal tersebut dalam forum OECD Asia mengenai Keuangan Digital 2025 yang digelar di Sanur, Denpasar, Bali, pada Senin, 1 Desember 2025.

"Apabila sudah diterima (anggota penuh), standar yang ada di internasional sebagai praktik baik, juga menjadi standar yang berlaku di Indonesia," ungkapnya.

Mahendra menjelaskan bahwa OECD merupakan organisasi yang menetapkan standar luas di antara negara anggotanya dan terus mendorong peningkatan kualitas kebijakan publik, termasuk di sektor keuangan.

Standar internasional yang dimaksud meliputi sektor perbankan, inklusi keuangan, aset digital, asuransi, dan dana pensiun.

Ia juga menambahkan bahwa OECD tidak hanya berfokus pada sektor keuangan saja, tetapi juga mencakup bidang pembangunan lainnya.

"Sebagai regulator sektor keuangan, kami dukung dan menyiapkan berbagai langkah yang sudah dilaksanakan dan akan terus dilaksanakan dalam proses aksesi," ia mengungkapkan.

Indonesia Menjadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Calon Anggota OECD

Proses aksesi Indonesia sebagai anggota penuh OECD saat ini dikoordinasikan langsung oleh pemerintah dan dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Direktur Finansial dan Hubungan Bisnis OECD, Carmine Di Noia, mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyerahkan memorandum awal pada Juni 2025.

Penyerahan memorandum tersebut menjadi penanda dimulainya tahap teknis aksesi Indonesia ke OECD.

Indonesia tercatat sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi kandidat resmi aksesi OECD.

Selain Indonesia, negara lain yang juga tengah dalam proses aksesi adalah beberapa negara dari kawasan Eropa seperti Rumania, dan beberapa negara dari Amerika bagian selatan.

"Kami senang Indonesia melalui OJK dan institusi lain berpartisipasi dalam literasi keuangan. OJK sudah banyak berpartisipasi di Indonesia dan ini penting juga pada tataran global," ujar Di Noia.

Saat ini, OECD beranggotakan 38 negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Korea Selatan, Prancis, Jerman, Australia, dan negara-negara Eropa lainnya.

Penulis :
Arian Mesa