
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada perdagangan Rabu, 3 Desember 2025, akibat aksi profit taking oleh investor setelah sempat menyentuh level tertinggi intraday.
IHSG ditutup turun sebesar 5,25 poin atau 0,06 persen ke level 8.611,79, sedangkan indeks LQ45 juga mengalami pelemahan sebesar 5,56 poin atau 0,65 persen ke posisi 849,18.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa pelemahan IHSG terjadi setelah sebelumnya menyentuh rekor intraday tertinggi baru.
"IHSG ditutup melemah, akibat profit taking setelah sebelumnya sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di level 8.669", ungkapnya.
Sentimen Global dan Spekulasi The Fed Warnai Pasar
Pelemahan IHSG juga tidak lepas dari pengaruh sentimen global, terutama rilis data Purchasing Managers’ Index (PMI) dari sejumlah negara.
Beberapa data PMI yang menjadi perhatian investor termasuk ISM Services PMI Amerika Serikat, Services PMI Final dari Jerman, Inggris, Euro Area, Jepang, dan RatingDog Services PMI dari China.
Selain itu, spekulasi meningkatnya kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed juga memengaruhi psikologis pasar.
Hal ini diperkuat oleh kabar bahwa penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, berpeluang dicalonkan sebagai Ketua The Fed.
Kevin Hassett dikenal mendukung kebijakan penurunan suku bunga secara agresif, sejalan dengan kebijakan Presiden AS saat ini, Donald Trump.
Sektor Infrastruktur Pimpin Penguatan, Sektor Energi Melemah
IHSG sempat dibuka menguat dan bertahan di zona hijau hingga sesi pertama perdagangan, namun berbalik melemah pada sesi kedua hingga penutupan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor mengalami penguatan, terutama:
Sektor infrastruktur naik 1,65 persen, sektor teknologi naik 1,17 persen, dan sektor barang konsumen non primer naik 1,02 persen.
Sementara itu, tiga sektor mengalami pelemahan, yakni sektor barang baku turun 0,77 persen, sektor keuangan turun 0,54 persen, dan sektor energi turun 0,38 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar di antaranya TRUE, ASHA, MBTO, GTSO, dan ROCK.
Adapun saham-saham yang mengalami penurunan paling signifikan adalah IPOL, PGUN, TALF, RUNS, dan RCCC.
Aktivitas Perdagangan dan Bursa Asia
Total frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.736.755 kali transaksi, dengan volume mencapai 47,10 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp21,28 triliun.
Sebanyak 328 saham mengalami kenaikan harga, 316 saham turun, dan 160 saham tidak mengalami perubahan.
Di sisi regional, kondisi bursa saham Asia pada Rabu sore bervariasi.
Indeks Nikkei Jepang menguat 555,05 poin atau 1,13 persen ke posisi 49.858,05.
Indeks Shanghai China melemah 19,71 poin atau 0,51 persen ke posisi 3.878,00.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 334,32 poin atau 1,28 persen ke posisi 25.760,73.
Sementara itu, indeks Straits Times Singapura naik 14,33 poin atau 0,32 persen ke posisi 4.552,29.
- Penulis :
- Arian Mesa







